Selain itu, berdasarkan laman hurriyetdailynews.com, ditemukan juga lukisan batu, bahan dapur, dan peralatan kuliner kuno di gua Bursa distrik Mustafakemalpaşa yang berjarak 85 kilometer dari pusat kota. Lagi-lagi penemuan tersebut membuat para arkeolog terpukau.
Para ahli mengatakan makanan penutup tersebut tetap utuh karena dilapisi resin dan kalsium karbonat. Makanan penutup tertua tersebut berada di sebelah tembikar yang diyakini berusia 10.000 tahun. Menurut pemeriksaan lebih lanjut, makanan tersebut menunjukkan kemiripan tinggi dengan makanan penutup tradisional Turki yang biasa disebut Mustafakemalpaşa Cheese Dessert. Penduduk sekitar merasakan kegembiraan yang tiada tara menyambut penemuan menghebohkan ini.
Makanan penutup yang berusia 10.000 tahun tersebut terbuat dari gandum liar, akar tanaman, dan cairan yang mirip dengan susu. Cairan yang mirip dengan susu berasal dari distrik Mustafakemalpaşa yang memiliki jumlah kerbau terbesar di wilayah tersebut. Makanan penutup tersebut diberi nama makanan penutup keju Mustafakemalpaşa karena dibuat dari keju yang dihasilkan dari kerbau-kerbau di daerah tersebut.
Baca Juga: Turunkan Risiko Penyakit Kardiovaskular dengan Makanan Kaya Vitamin K
Distrik Mustafakemalpaşa sebelumnya lebih dikenal dengan Apolyon terletak di tepi Danau Ulubat yang merupakan pusat dari pertanian dan peternakan paling produktif. Distrik Mustafakemalpaşa merupakan rumah bagi lebih dari seratus gua berukuran besar dan kecil.
Selain penemuan makanan penutup tertua, dilakukan pula pemeriksaan pada sebuah seni lukisan. Seni lukisan kuno yang ditemukan di gua menggambarkan binatang mirip dengan kerbau dan sapi. Lukisan kerbau dan sapi tersebut seperti sedang diburu dan coba dijinakkan.
Meskipun sudah berusia ribuan tahuan dan tidak mendapat sinar matahari, lukisan tersebut ternyata terpelihara dengan baik. Seperti sebuah puzzle yang terkumpul, terdapat pula beberapa peralatan dapur seperti mangkuk, panci, dan sendok pengaduk yang kemudian diperiksa karena kondisinya masih utuh serta terawetkan karena kalsim karbonat.
Baca Juga: Selidik Rijsttafel, Sajian Bersantap Kelas Atas di Hindia Belanda