Burung dan Mamalia Lebih Berpeluang Selamat dari Perubahan Iklim

By Mahandis Yoanata Thamrin, Senin, 2 Agustus 2021 | 21:00 WIB
Cenderawasih—kelurga Paradisaeidae. Bulu burung asal Papua ini memiliki beberapa pigmen hitam paling gelap di dunia. Untuk menarik pasangan, mereka membalik bagian dari bulu punggung mereka yang disebut jubah mereka dan menari setengah lingkaran. (Tim Laman/National Geographic)

Nationalgeographic.co.id—Burung dan mamalia memiliki kesempatan yang lebih baik untuk bertahan hidup dari perubahan iklim dibanding reptil dan amfibi.

Studi terbaru menganalisis sekitar 11 ribu spesies untuk mengetahui bagaimana mereka bisa bertahan selama 270 juta tahun saat cuaca berfluktuasi antara panas dan dingin. Penelitian ini bertajuk Mammals and birds could have best shot at surviving climate change yang terbit di jurnal Science Daily. Selain itu juga penelitian bertajuk The impact of endothermy on the climatic niche evolution and the distribution of vertebrate diversity, yang terbit di jurnal Nature Ecology and Evolution.

Para peneliti menemukan fakta bahwa hewan berdarah panas memiliki mekanisme pertahanan yang lebih baik dibanding amfibi dan reptil. “Kami melihat bahwa mamalia dan burung lebih mampu untuk memperluas habitat mereka. Artinya, mereka bisa beradaptasi dengan mudah,” kata Jonathan Rolland, pemimpin penelitian dari University of British Columbia.

Rolland menambahkan, adaptasi memiliki pengaruh yang kuat terhadap tingkat kepunahan dan kelangsungan planet Bumi di masa depan. Bagaimana penjelasannya?