Teori pria idiot
Aksi 'gila' atau juga disebut gokil telah didefinisikan oleh para ilmuwan sebagai teori pria idiot (male idiot theory) lewat buku Women are from Venus, Men are Idiots (2010) karya seniman John McPherson.
Teori yang awalnya masih menjadi hipotesis ini dikembangkan menjadi teori oleh Ben Alexander Daniel Lendrem, mahasiswa The King Edward VI School, Inggris, bersama para ahli dari Institute of Cellular Medicine. Para peneliti itu mempublikasikan hasilnya di British Medical Journal 2014 lalu.
Mereka meneliti para nominasi pemenang Darwin Awards, sebuah penghargaan untuk keberanian seseorang untuk menyiksa hingga bunuh diri dan sterilisasi diri, dari 1995 hingga 2014. Hasilnya, dari 318 penerima penghargaan, 282 atau 88,7 persennya adalah laki-laki.
Baca Juga: Kenapa Wanita Cenderung Lebih Berumur Panjang Dibanding Pria?
Sehingga para peneliti menyimpulkan, pria lebih mungkin terlibat dalam kegiatan risiko tinggi daripada wanita.
"Sementara MIT (teori pria idiot) memberikan penjelasan yang sedikit tentang perbedaan dan perilaku idiot yang mungkin mendasari perbedaan jenis kelamin dalam perilaku mencari risiko lainnya," tulis Lendrem dan tim.
"Sungguh membingungkan bahwa laki-laki mau mengambil risiko yang tidak perlu seperti itu—hanya sebagai ritual peralihan, dalam mengejar penghargaan sosial atau semata-mata dalam pertukaran 'pembenaran kecongkakan' pria."
Para peneliti juga menyelaraskan temuannya secara statistik terhadap risiko rawat inap dan IGD di rumah sakit atas kecelakaan seperti cedera olahraga, kerja, dan lalu lintas, hingga kematian. Yaitu, terdapat perbedaan jenis kelamin pasien yang didominasi oleh pria.
"Agaknya, perilaku bodoh memberikan beberapa keuntungan selektif yang belum teridentifikasi pada mereka yang tidak menjadi korbannya (merujuk pada Darwin Awards)," para peneliti menambahkan.
"Sampai MIT memberi kita penjelasan lengkap dan memuaskan tentang perilaku pria idiot, departemen gawat darurat rumah sakit akan terus bekerja."
Baca Juga: Seorang Pria Memasukkan Belut ke Anusnya demi 'Sembuhkan' Sembelitnya