Nationalgeographic.co.id—Jika kamu merasa bahwa saudara-saudaramu yang laki-laki cenderung meninggal lebih cepat daripada saudara-saudaramu yang perempuan, kamu tak sendirian mengalaminya. Di seluruh dunia, rata-rata wanita memang hidup lebih lama daripada pria. Jadi mengapa wanita cenderung hidup lebih lama daripada pria?
Dua penyebab utamanya adalah biologis, kata Virginia Zarulli, seorang profesor demografi di University of Southern Denmark. Penyebab pertama berkaitan dengan perbedaan hormon seks, setidaknya pada orang-orang cisgender, yakni mereka yang identitas gendernya cocok dengan jenis kelamin biologis yang ditetapkan saat lahir.
Wanita cisgender menghasilkan lebih banyak estrogen dan lebih sedikit testosteron daripada pria cisgender. Estrogen memberikan perlindungan terhadap berbagai penyakit, seperti penyakit kardiovaskular, menurut sebuah studi tahun 2017 dalam jurnal Biology of Sex Differences.
Tingkat testosteron yang tinggi, di sisi lain, telah dikaitkan dengan peningkatan risiko beberapa penyakit, seperti kanker endometrium dan kanker payudara pada wanita dan kanker prostat pada pria, menurut sebuah studi tahun 2020 di jurnal Nature Medicine. Testosteron juga telah dikaitkan dengan perilaku berisiko dan tingkat agresi yang lebih tinggi, yang dapat meningkatkan risiko kematian pada usia yang lebih muda, tutur Zarulli.
Source | : | Live Science |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR