Di sebelah selatan kota Kristen itu, sekitar sekitar kilometer atau sekitar 10 mil, ada situs Warisan Dunia Abu Mena yang memiliki sebuah biara modern. Dahulu kala para peziarah akan tiba di Alexandria dan berlayar melintasi danau ke Marea sebelum menuju ke Abu Mena.
Kota Kristen yang diteliti itu meliputi area seluas sekitar 13 hektare. Mariusz Gwiazda, arkeolog Polandia yang terlibat dalam penemuan kota kuno Kristen itu, mengatakan bahwa penemuan tersebut telah "merevolusi pemahaman kita" tentang kota kuno Marea. Dikutip dari Ancient Origins, Marea didirikan setelah penaklukan Mesir oleh Alexander Agung pada tahun 332 Sebelum Masehi.
Permukiman Kristen itu tampaknya telah menjadi "daerah perkotaan padat tanpa tembok pertahanan" yang terencana dengan baik. Menurut sebuah laporan studi atas penemuan tersebut yang telah diterbitkan dalam jurnal Antiquity edisi Agustus, permukiman itu tampaknya belum dibangun sampai paruh kedua abad keenam.
Kota yang dibangun secara terencana itu memiliki sebuah basilika, dua area pemandian, dan lima jamban umum dengan saluran pembuangan limbah yang mengalir ke danau. Laporan dalam Antiquity juga menjelaskan bahwa kata-kata yang tertulis pada tembikar di kota itu menunjukkan adanya "kehadiran nosokomeion, atau rumah sakit, sebuah bangunan yang umum ada pada periode Bizantium."
Baca Juga: Rebut Kota Kristen, ISIS Singkirkan Salib dan Bakar Manuskrip
Hasil penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa kota itu memiliki "sistem kompleks jalan lurus dengan bangunan-bangunan yang berdampingan melayani berbagai fungsi dan tepi laut buatan yang terhubung dengan infrastruktur pelabuhan yang luas."
Marea adalah pusat industri dan pelabuhan, dan dihuni selama era Helenistik (yang dimulai setelah kematian Alexander Agung), Romawi, Bizantium, dan era Islam awal. Sementara situs ziarah Abu Mena diketahui dihancurkan selama penaklukan Muslim pada kuartal kedua abad ketujuh.
Mariusz Gwiazda mengatakan kota itu kemungkinan dibangun di atas kebun anggur Romawi. Sementara basilika di kota itu dibangun di lokasi gereja sebelumnya, yang dibangun di atas tanah yang menjadi bengkel pembuatan bejana untuk membuat anggur, menurut laporan di Antiquity tersebut.
Baca Juga: Sisa Bangunan dan Benda Peninggalan Kristen Kuno Ditemukan di Mesir