Peralihan Kekuasaan Taliban di Afganistan: Nelangsa Nasib Cendekiawan

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Rabu, 25 Agustus 2021 | 15:00 WIB
Para ilmuwan Afganistan sedang meneliti bahan pangan. Bagaimana nasib mereka bersama pengetahuannya di masa perpindahan penguasaan Taliban? (International Trade Centre)

Nationalgeographic.co.id—Pertengahan bulan ini, kelompok Taliban berhasil menguasai pemerintahan Afganistan dalam waktu yang cepat, setelah sebagian besar Amerika Serikat menarik diri atas perintah Presiden Joe Biden.

Sementara presiden Afganistan, Ashraf Ghani telah kabur menuju Tajikistan, negara tetangganya. Dengan 'jatuhnya' kekuasaannya, banyak pihak yang memperikrakan Taliban akan melakukan pembatasan keras pada kehidupan masyarakat Afganistan, dengan hukum keras yang dipahaminya.

Sementara, masalah lain yang dapat berdampak pada kekuasaan itu adalah bidang sains dan pendidikan Afganistan. Meski Taliban, dalam pernyataannya, berjanji untuk memoderasi pandangan mereka untuk kehidupan yang berkeadilan bagi masyarakat sipil, di bawah hukum syariah.

Mengutip dari Associated Press, 2014 lalu sebuah restoran tempat karyawan American University of Afghanistan di Kabul makan siang mendapatkan serangan senjata dan pengeboman. Dilaporkan 21 orang tewas dalam serangan tersebut, termasuk menewaskan Lexie Kaerman, karyawan kampus dari Amerika Serikat.