Bagai gayung bersambut, Raja Silla bersedia menikahkan putri Frarang dengan Abtin. Selama menjalin pernikahan, Abtin dan putri Frarang memiliki seorang putra sulung keturunan setengah Persia, setengah Korea bernama Fereydun.
Kelahiran sang putra sulung merupakan titik balik dalam cerita ini. Abtin akhirnya terbunuh oleh anak buah Kus ketika kembali ke Persia. Persembunyian seumur hidupnya pun berakhir.
Tidak tinggal diam melihat sang ayah menghembuskan napas terakhir, putra sulungnya, Fereydun, yang merupakan keturunan Korea-Persia membalikkan keadaan dengan membentuk pasukan serta memimpin pemberontakan melawan Kus Si Taring.
Baca Juga: Kenapa Daging Perut Babi Begitu Digilai oleh Orang-orang Korea?
Pucuk dicinta ulam pun tiba, Persia yang selama berabad-abad diteror oleh Kus si taring akhirnya bebas dibawah komando seorang anak laki-laki setengah Persia dan Korea.
Cerita mengenai Kus menghasilkan ribuan baris puisi selama ratusan tahun. Bagian yang sangat menarik adalah penulis mendedikasikan 1.000 baris puisi puitis untuk menggambarkan negara Korea selama dinasti Silla.
Pada halaman berikutnya, diceritakan mengenai bagaimana mewah dan indahnya Korea. Penjelasan akurat dan terperinci membuat sejarawan modern percaya bahwa sang penulis pernah mengunjungi negara tersebut.