Berita utama serupa muncul di banyak surat kabar di seluruh dunia ketika berita tentang penyakit dan kematian Carnarvon tersebar. Dia menderita infeksi yang dilaporkan akibat kecelakaan bercukur. Laporan mengklaim bahwa istrinya, Almina Herbert, juga sakit, tetapi dia sembuh dan akan hidup sampai tahun 1969, meninggal pada usia 93 tahun.
Terlepas dari umur panjang Almina, kematian suaminya menimbulkan pertanyaan: Apakah ada bukti yang mendukung konsep kutukan mumi?
Carnarvon telah membiayai pencarian dan penggalian makam Tutankhamun. Ketika Howard Carter menemukan makam itu pada November 1922, dia menunda penjelajahan sampai Herbert bisa tiba dari Inggris.
Baca Juga: Foto-foto dari Penemuan Makam Tutankhamun Pada 1922 Dibuat Berwarna
Setelah kedatangan Carnarvon, mereka kemudian masuk ke makam dan melihat artefak-artefak "luar biasa" yang terkubur bersama Tutankhamun. Tidak ada tulisan dari Mesir kuno yang menyebutkan sebuah kutukan bersemayam di makam tersebut.
Meski gagasan tentang sebuah "kutukan" mungkin terdengar konyol, hal itu sebenarnya telah dipelajari secara serius oleh para ilmuwan. Beberapa makalah ilmiah yang membahas topik tersebut juga telah terbit di jurnal-jurnal internasional.
Sebagai contoh, dalam upaya untuk menentukan apakah patogen berumur panjang dapat menyebabkan "kutukan", para ilmuwan menggunakan pemodelan matematika untuk menentukan berapa lama patogen dapat bertahan hidup di dalam makam, menurut makalah-makalan terkait subjek tersebut yang telah diterbitkan pada tahun 1996 dan 1998 di jurnal Royal Society B: Biological Sciences.