Kematian George Herbert: Apakah 'Kutukan Mumi' Mesir Kuno Itu Nyata?

By Utomo Priyambodo, Kamis, 26 Agustus 2021 | 20:00 WIB
Howard Carter saat membuka makam Raja Tutankhamun pada awal abad ke-20. (Griffith Institute, University of Oxford/Colorized by Dynamichrome)

 

"Penelitian saya mengungkap cerita-cerita fiksi Amerika yang terlupakan dari tahun 1860-an, di mana para petualang laki-laki menelanjangi mumi perempuan dan mencuri perhiasan mereka, hanya untuk mengalami kematian yang mengerikan, atau konsekuensi yang mengerikan bagi orang-orang di sekitar mereka," kata Day seperti dilansir Live Science.

"Kisah-kisah ini, yang ditulis oleh para perempuan, menekankan pembukaan mumi sebagai metafora pemerkosaan. Pada gilirannya, perbandingan yang mengejutkan ini tampaknya mengutuk penghancuran dan pencurian warisan Mesir di masa kejayaan kolonialisme Barat."

Baca Juga: Misteri Mumi Manusia Tollund Terpecahkan Berkat Makanan Terakhirnya

Topeng emas Raja Tutankhamun yang tersimpan di Egyptian Museum. (Carsten Frenzl/Wikimedia Commons)

 

Peneliti lain juga sepakat bahwa kaitan kutukan dan sihir dengan mumi sudah tersebar luas sebelum penemuan makam Tutankhamun. "Gagasan bahwa Mesir adalah tanah misteri berasal dari orang-orang Yunani dan Romawi," ujar Ronald Fritze, seorang profesor sejarah di Athens State University di Alabama dan penulis buku "Egyptomania: A History of Fascination, Obsession and Fantasy" terbitan Reaktion Books pada 2016.

Rumor mengenai kutukan mumi ini kemudian beredar di Eropa melalui lisan sebagai kabar burung maupun tulisan sebagai karya fiksi. Fritze mencatat bahwa penulis Irlandia Bram Stoker, yang paling terkenal dengan novel "Dracula"-nya, juga pernah menerbitkan sebuah buku tahun 1903 berjudul "The Jewel of the Seven Stars". Buku itu menceritakan bahwa para arkeolog zaman modern menderita akibat kutukan mumi.

Baca Juga: Rahasia Baru Pengawetan Mumi Mesir Kuno Dalam Papirus Louvre Carlsberg