Nationalgeographic.co.id—Petugas penjaga di Florida Animal Park dikejutakan saat sedang membantu penetasan telur aligator. Tulur-telur itu ternyata berisi bayi aligator albino.
Sebuah tayangan video menunjukan seorang petugas yang sedang mengupas kulit cangkang telur aligator, dan terlihat jelas di sana bagaimana moncong satwa itu keluar secara perlahan melihat bumi untuk kali pertamanya. “Kamu bisa kawan, ayo keluar,” kata petuga dalam video seraya mengatakan bahwa ini selalu menjadi hal yang “mengelisahkan” untuk mengetahui perkembangan bayi aligator tersebut.
Salah satu reptil langka ini berasal dari sepasang aligator albino bernama Snowflake yang berusia 27 tahun dan Old Blizzard yah berumur 16 tahun. Kedua albino ini dibeli pada 2017, yang masing masing diletakan di kebun binatang Florida dan lainya di taman safari negara bagian itu. Pasangan ini juga pernah dikawinkan tahun lalu dan berhasil menghasilkan beberapa telur.
Dalam jumpa persnya, petugas Florida Animal Park mengatakan bahwa mereka telah berhasil mengumpulkan 18 telur dari dua aligator albino dewasa pada 30 April lalu, kemudia telur telur itu ditempatkan di inkubator untuk menjaga suhunya tetap stabil selama 60 hari dikutip dari Wild Florida.
Albino adalah kondisi kelainan yang disebabkan oleh kurangnya proses pigmentasi dan bisa memengaruhi perubahan warna atau tidak munculnya warna di kulit, mata, cakar dan juga bulu pada hewan. Kulit pinknya ini membuat mereka rentan terhadap sinar matari dan juga kurang bisa berkamuflase dengan baik di alam liar.
Kondisi ini bisa dibilang sangat langka, lantaran hanya tercatat kurang lebih 200 aligator albino di dunia oleh karena itu mereka akan ditempatkan di penangkarang atau di kebun binatang.
"Mereka seperti permen," kata Joe Wasilewski, ahli biologi satwa liar dan anggota kelompok spesialis buaya International Union untuk konservasi lingkungan(IUCN). Dengan kata lain, mereka sangat terlihat dan lezat untuk predator mulai dari burung,buaya dewasa dan berbagain predator lainnya.
Baca Juga: Aligator yang Selamat dari Perang Dunia II Mati di Usia 84 Tahun
Baca Juga: Buaya Tidak Berencana Memakan Manusia, Lalu Mengapa Mereka Menyerang?
Bayi bayi ini adalah penantian panjang selama satu dekade dalam sejarah aligator albino di kebun binatang Florida, Louisiana dan peternakan aligator lainnya.
“Keberadaan aligator pernah terancam punah, sebab itu kami selaku pembudidaya dan juga para pengurus taman sudah membenahi itu dan sekarang angka populasi aligator sudah setinggi 1,2 juta ekor di Florida sendiri,” ujar Joe Wasilewski.
Hal ini juga menjadi alasan mengapa sekarang banyak negara bagian di Amerika melarang izin perburuan aligator di alam liar. Ini akan menjaga populasi aligator dalam skala yang baik dan juga habitatnya terlindungi. Namun dalam hal ini, negara bagian juga memperbolehkan beberapa penangkarang untuk membudidayakan, memperjualbelikan, dan memanen aligator.
Baca Juga: Buaya Darat? Buaya Purba Ini Berjalan dengan Dua Kaki Seperti Manusia
Bayi-bayi albino yang baru menetas ini berasal dari Louisiana, tempat para kolektor telur aligator yang memang diizinkan untuk mencari sarang–sarang aligator albino pada tahun 1990-an. Taman Zoologi tempat penangkarang buaya di Saint Agustin, Florida sudah membeli hak untuk memanen aligator pada tahun tahun berikutnya. Sementara Wild Florida sendiri membeli Snowflake dan Old Blizzard dari penangkaran aligator Saint Agustin.
“Izin membeli buaya ini seperti halnya membeli baju atau barang fashion lainya, anda bisa membeli aligator biasa dengan harga 50 dollar sementara untuk aligator yang langka dan jarang ditemui anda harus merogoh kocek sebesar 15.000 dollar,” ujar Joe.
Terlepas dari kekurangannya, aligator ini akan bisa hidup hidup untuk beberapa dekade jika ditempatkan di dalam penangkaran. Itulah alasan mengapa aligator seperti ini harus tetap dijaga dan dirawat dalam penangkaran.
Baca Juga: Studi Ungkap Alasan Buaya Kini Lebih Kecil dari Pendahulunya