Arkeolog Temukan Patung Tentang Proses Persalinan di Zaman Mesir Kuno

By Galih Pranata, Minggu, 29 Agustus 2021 | 20:00 WIB
Patung perunggu Isis menyusui bayi Horus. Isis dikenal sebagai dewi kelahiran kembali Mesir. (Charlotte Rose/Expedition)

Sambil meminta kepada para dewa dengan patung jimatnya, biasanya para wanita yang merasa kontraksi untuk melahirkan, mereka akan melakukan squatting (posisi jongkok) untuk melancarkan persalinan. "Ini adalah posisi yang masih banyak digunakan di Afrika saat ini. Jika ia sedang jongkok atau berlutut, umumnya diletakkan di atas dua batu bata pada kakinya untuk memberi ruang bagi bayi untuk turun ke lantai," tulis Chamberlain.

Patung tempat tidur dari Memphis, Mesir. (Charlotte Rose/Expedition)

"Semangkuk air panas yang ditempatkan di bawahnya diyakini memungkinkan uap hangat naik dan memudahkan keluarnya bayi dari perutnya," tambahnya. Setelah sang bayi lahir, tali pusarnya kemudian dipotong dengan menggunakan pisau  'psSkf' (pesesh-kaf). Pada mata pisaunya, terdapat simbol hiasan kepala Dewi Meskhemet (Dewi kelahiran bayi). Plasenta biasanya dikubur di bawah ambang pintu rumah untuk membawa keberuntungan pada kehamilan berikutnya.

Kisah melahirkan di Mesir Kuno ini didasarkan pada banyak sumber yang didapat dari para arkeolog dan fililog tentang patung-patung kuno di Mesir. Kebanyakan dari sumber tersebut adalah hasil interpretasi dari lukisan atau ukiran kuil, dan papirus, dengan beberapa perluasan data dari apa yang terjadi di Afrika tengah.