Yang Tercinta dari Agra

By , Jumat, 15 November 2013 | 13:30 WIB
()

Saya terpana. Bukan karena kata "Bombay Dreams" yang ia sebutkan sama dengan judul pertunjukan teater yang pernah saya tonton itu, tetapi karena jitunya Natish memilih perumpamaan. Meski tidak persis sama dengan latar belakang dan kisah hidup si pengemudi taksi ini, Bombay Dreams berkisah tentang upaya Akaash mengentaskan kemiskinan dengan berburu mimpi sampai Bombay dan hidup dalam kebahagiaan semu.

Kurang dari sejam, kereta Shatabdi Express siap bertolak menuju New Delhi. "Terima kasih untuk memanggil saya Bhaaiya. Karena di rumah hanya ada satu kakak lelaki, jadi tidak mungkin saya dipanggil demikian. Sedang saudara perempuan, saya tidak punya," kata Natish sembari menjabat tangan saya erat. Kalimat itu menyentuh, dan saya tidak peduli ia tengah melancarkan rayuan gombal atau tidak. Seolah dapat membaca pikiran saya, ia buru-buru menambahkan, "Dan saya berkata seperti ini, bukan karena ingin tips dari Diidi."

Saya tersenyum. "Baiklah, terima kasih untuk jalan-jalan menyenangkan di Agra pada hari ini," sambut saya. "Sampai jumpa, Natish. Phir mileynge."Ia melambaikan tangan dan kaki saya melangkah memasuki gerbang stasiun Agra Cantonment. Dalam bayangan saya, kisah kehidupan Natish mengingatkan saya pada Akaash. Di atas panggung Apollo Victoria Theatre, London, Raza Jaffrey, sang aktor tampan berambut hitam pekat bergelombang itu hanya mengenakan singlet putih dipadu celana panjang putih tanpa alas kaki. Penuh perasaan, ia menyanyikan lirik penutup dari The Journey Home, "Sometimes standing still can be the best move you ever make... Aaja sawaariya..."

Bak sebuah refleksi bagi pengemudi taksi pengantar saya seharian itu. Untuk bertahan hidup, Natish memilih tetap "berdiri" di sana; berprofesi sebagai pengemudi taksi di Agra, dibanding mencari gemerlap kota-kota metropolitan seperti Delhi atau Mumbai. Karena ia mencintai Agra di tanah Uttar Pradesh, di mana ia berada dekat dengan keluarganya. Dapat merasakan dirinya dicintai, seperti diucapkan Raza Jaffrey secara lembut, "Aaja sawaariya," sembari berlutut dan mengembangkan kedua lengan lebar-lebar seolah tengah menantikan pelukan hangat dari orang-orang terkasih.

==============

HAL UMUM » Agra termasuk wilayah negara bagian Uttar Pradesh di India. Warga negara Indonesia memerlukan visa masuk India, permohonan di Jakarta (http://indianembassyjakarta.com) atau gunakan Visa on Arrival (VOA) di bandara Indira Gandhi International (IGI). Waktu GMT+5 ½.

Bahasa pengantar pariwisata adalah bahasa Inggris.seharihari penduduk setempat bertutur dengan bahasa nasional India (Hindi) ditambah bahasa kuno dan daerah, seperti Sanskrit, Urdu, Tamil, Sindhi, Gujarati, Nepali, Kashmiri, Ladakhi, Konkani, dan Malayalam.

Telepon ke India dari Jakarta, tekan kode negara +17 dilanjutkan kota tujuan. Cara mencapai Agra, tersedia layanan pesawat low cost carrier dari Jakarta ke New Delhi. Gunakan metro Airport Express dari bandara IGI ke stasiun kereta New Delhi (NDLS), lanjutkan perjalanan ke Agra dengan kereta Shatabdi Express (www.indianrail.gov.in).Keliling Agra menggunakan taksi, gerai tersedia di pintu keluar stasiun Agra Cantonment (CANTT). Pilihan akomodasi Agra: Sheela Inn; www.hotelsheelaagra.com, Hotel Sidhartha; www.hotelsidhartha.com, Oberoi Amaravilas; www.oberoihotels.com.

ADA DALAM ARTIKEL » Fatehpur Sikri terletak sekitar 40 km dari Agra, didirikan oleh Kaisar Akbar dari kerajaan muslim Mughal. Tercatat sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO. New Delhi, ibukota India, dengan destinasi beragam, dari reruntuhan istana, gerbang kota, sampai makam kuno para penguasa masa lalu. Tempat berpotret favorit pejalan adalah India Gate dengan monumen Pahlawan Tak Dikenal serta api abadi.

Shahjahanabad kini dikenal sebagai Old Delhi, kota lama peninggalan Shah Jahan. Daerah belanja paling populer adalah Chandni Cowk, berarti Alun-alun Terang Bulan. Peninggalan lain, yaitu Laal Qila atau Red Fort serta Kasmiri Gate. Taj Mahal, bangunan bersejarah peninggalan kekaisaran Mughal yang dibangun Shah Jahan lebih dari 20 tahun dan melibatkan 20.000 perajin asal India dan Asia tengah. Telah ditahbiskan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO, pada 1983.

Agra Fort salah satu contoh fortifikasi kekaisaran Mughal yang terbaik. Didirikan Kaisar Akbar pada 1565, digunakan perdana sebagai benteng kemudian diubah menjadi istana oleh sang cucu, Kaisar Shah Jahan, pendiri Taj Mahal. Golden Triangle (India) segitiga pariwisata India mencakup Delhi–Agra–Jaipur. Beberapa destinasi, di antaranya India Gate, Rashtrapati Bhavan, Jama' Mosque dan Chandni Cowk (Delhi), Agra Fort, Taj Mahal, Sikandra dan Fatehpur Sikri (Agra), Hawa Mahal, Jantar Mantar, dan Moti Dungri Fort (Jaipur).