5. Bisa digunakan untuk eksperimen di luar angkasa
Sesaat sebelum peluncuran X-37B terbaru pada tahun 2020, pihak militer AS mengungkapkan bahwa pesawat mata-mata itu memiliki modul layanan baru yang terpasang di bagian belakangnya yang memungkinkan sejumlah besar eksperimen dibawa ke orbit.
"Penggabungan modul layanan pada misi ini memungkinkan kami untuk terus memperluas kemampuan pesawat luar angkasa itu dan menjadi tuan rumah lebih banyak eksperimen daripada misi sebelumnya," ujar Randy Walden, direktur dan pejabat eksekutif program untuk Department of the Air Force Rapid Capabilities Office, dalam sebuah pernyataan.
Misi tersebut mengerahkan sebuah satelit kecil yang dikenal sebagai FalconSat-8, yang berisi lima muatan eksperimental. Beberapa muatan eksperimental tersebut dikembangkan oleh Angkatan Udara AS dan beberapa dikembangkan oleh NASA.
NASA pernah menyatakan bahwa mereka memang menerbangkan eksperimen pada penerbangan X-37B sebelumnya. Ini adalah pertama kalinya pihak militer mengungkapkan secara spesifik tentang kargo semacam itu.
Baca Juga: Apakah Richard Branson Layak Disebut 'Telah Mencapai Luar Angkasa'?
6. Pernah memenangi penghargaan
Pada tahun 2020, X-37B diberi Collier Trophy, salah satu penghargaan paling menonjol dalam penerbangan, karena mendorong "batas-batas penerbangan dan eksplorasi luar angkasa," menurut Angkatan Udara AS.
"Canggih dan tidak berawak, X-37B memajukan teknologi pesawat luar angkasa yang dapat digunakan kembali dan mengoperasikan eksperimen di ruang angkasa yang dikembalikan untuk pemeriksaan lebih lanjut di bumi," ujar Sekretaris Angkatan Udara Barbara Barrett dalam sebuah pernyataan.
Pemenang Collier Trophy sebelumnya antara lain adalah Orville Wright, Howard Hughes, tim pendaratan bulan Apollo 11, Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), dan B-52.
7. Dirancang untuk membuat musuh frustrasi
Selama diskusi panel di Forum Keamanan Aspen pada tahun 2019, mantan Sekretaris Angkatan Udara Heather Wilson mengungkapkan bahwa X-37B mungkin dapat terbang cukup rendah untuk menggunakan atmosfer Bumi untuk mengubah orbitnya, menurut Military.com.
Wilson juga mengatakan bahwa manuver pesawat ini secara khusus dirancang untuk membuat musuh-musuh seperti Rusia dan China "gila" karena mereka tidak dapat memprediksi dengan tepat bagaimana perilaku pesawat tersebut.
Baca Juga: Seks di Luar Angkasa Adalah Hal Serius yang Perlu Dipikirkan