Sebuah Teori Alternatif Menjelaskan Proses Runtuhnya Menara Kembar WTC

By Utomo Priyambodo, Selasa, 7 September 2021 | 10:00 WIB
Menara kembar WTC yang menjadi target serangan 9/11. (natgeotv.com)

Dalam sebuah konferensi teknologi material internasional di San Diego, Christian Simensen mempresentasikan teori alternatif berdasarkan fisika material tentang apa yang terjadi di Menara Kembar WTC ketika gedung tersebut diserang oleh pesawat itu. Peneliti SINTEF itu percaya bahwa teorinya lebih mungkin mencerminkan situasi sebenarnya daripada penjelasan resmi tentang keruntuhan tersebut.

Setelah konferensi tersebut, Simensen menerbitkan sebuah makalah di jurnal Aluminium International Today, yang menjelaskan teorinya itu.

Simensen percaya bahwa kemungkinan besar kedua pesawat yang menyerang itu terperangkap di dalam lapisan isolasi puing-puing bangunan di dalam gedung pencakar langit tersebut. Hal ini menyebabkan dia untuk percaya bahwa lambung pesawatlah yang menyerap sebagian besar panas dari bahan bakar pesawat yang terbakar.

Baca Juga: Berulang Kali Kuasai Afganistan, Apa yang Sebenarnya Taliban Inginkan?

Sejumlah barang-barang yang ditemukan diantara reruntuhan WTC. (Amusing Planet)

Ilmuwan SINTEF itu percaya bahwa panas telah melelehkan aluminium lambung pesawat, dan inti dari teorinya adalah bahwa aluminium cair dari lelehan lambung pesawat itu kemudian menemukan jalannya ke bawah di dalam gedung melalui tangga dan celah di lantai. Lalu aluminium cair yang mengalir itu mengalami reaksi kimia dengan air dari alat-alat penyiram air atau sistem sprinkel di lantai bawah.

"Baik eksperimen-eksperimen ilmiah maupun 250 bencana yang dilaporkan yang diderita oleh industri aluminium telah menunjukkan bahwa kombinasi aluminium cair dan air melepaskan ledakan-ledakan besar," kata Simensen sebagaimana dikutip dari Science Daily.

"Saya menganggap sangat mungkin bahwa ledakan-ledakan inilah yang membuat gedung pencakar langit itu runtuh dengan merobek bagian dari struktur internal, dan ini menyebabkan lantai paling atas bangunan jatuh dan menghancurkan bagian bawah. Dengan kata lain, Saya percaya bahwa ini adalah ledakan-ledakan yang didengar oleh orang-orang di sekitarnya dan sejak itu menghidupkan teori konspirasi bahwa sejumlah bahan peledak telah ditempatkan di gedung pencakar langit itu."

Baca Juga: Observatorium One WTC Gratiskan Keluarga Korban Insiden 11/9