Sarah Benson-Amram, seorang ilmuwan di laboratorium Perilaku dan Kognisi Hewan di University of Wyoming dan timnya menemukan beberapa bukti bahwa ukuran otak yang besar pada hewan karnivora memang terkait dengan penyelesaian masalah yang lebih baik. Namun, ia menekankan bahwa hanya ada sedikit bukti untuk menyatakan bahwa ukuran otak yang besar berbanding lurus dengan kecerdasan tinggi.
Kesimpulan penelitian pertama ini adalah jumlah neuron pada otak anjing dua kali lipat lebih banyak daripada kucing. Hasilnya, anjing lebih cerdas daripada kucing.
Selama ini, anjing memang cenderung dianggap lebih cerdas ketimbang kucing. Kini, gagasan tersebut dipertanyakan. Dalam laporan yang diterbitkan di jurnal Behavioural Processes, tim ilmuwan Jepang mengungkapkan bahwa kucing sama cerdasnya dengan anjing dalam tes-tes memori tertentu. Hal ini menunjukkan bahwa mereka sebetulnya juga cerdas.
Baca Juga: Bukan Musuh Bebuyutan, Anjing dan Kucing Dapat Hidup Berdampingan
Studi yang melibatkan 49 kucing domestik ini menunjukkan bahwa kucing dapat mengingat kenangan tentang pengalaman menyenangkan, seperti saat makan camilan favoritnya. Anjing juga menunjukkan jenis ingatan yang sama, ingatan unik dari peristiwa spesifik yang disebut sebagai memori episodik.
Manusia pun sering kali secara sadar mencoba untuk merekonstruksi peristiwa masa lalu yang telah terjadi dalam hidup mereka, seperti apa yang mereka makan untuk sarapan, hari pertama saat menjalani pekerjaan baru, atau pernikahan keluarga.
Ingatan ini terkait dengan peristiwa individual, sehingga memori ini unik bagi individu tersebut. Para ahli dalam penelitian ini berpendapat kucing dapat ditandingkan dengan anjing dalam beberapa tes mental, termasuk merespon gestur tubuh manusia, ekspresi wajah dan emosi.
Baca Juga: Mana yang Lebih Berbahaya: Gigitan Kucing atau Gigitan Anjing?