Tim menentukan penanggalan terhadap travertine itu dengan menggunakan metode radiometrik berdasarkan peluruhan uranium yang ditemukan di batu kapur tersebut. Hasilnya mengejutkan. Deposit itu berasal dari antara 169.000 dan 226.000 tahun yang lalu.
"Ini kembali ke Pleistosen tengah (Pertengahan Zaman Es) dan memberikan bukti untuk pendudukan manusia paling awal (atau nenek moyang langsung mereka) di dataran tinggi Tibet," tulis para peneliti tersebut.
"Ini cukup luar biasa ketika Anda memikirkan ketinggian yang terlibat; Quesang memiliki ketinggian lebih dari 4.200 meter dan akan menjadi dingin bahkan selama periode interglasial. Usia tersebut juga menjadikan ini contoh seni parietal tertua di dunia."
Baca Juga: Kisar, Pulau Terdepan di Indonesia yang Memiliki Kekayaan Gambar Cadas
Apakah anak-anak yang membuat karya seni itu merupakan anggota spesies kita sendiri, Homo sapiens, atau anggota spesies manusia purba lain yang telah punah?
Menurut para peneliti, anak-anak itu mungkin merupakan kelompok manusia purba yang penuh teka-teki yang disebut sebagai Denisovan. Mereka mengira demikian karena adanya penemuan kerangka baru-baru ini dari spesies Denisovan di dataran tinggi.
Para peneliti telah menemukan temuan mengenai cetakan tangan dan kaki anak-anak dari Tibet ini di jurnal Science Bulletin pada September 2021.
Baca Juga: Apa Kabar Nesher Ramla Homo, Salah Satu Leluhur Kita yang Baru Ketemu