Satwa Langka Lumba-lumba Air Tawar Terlihat di Kalimantan Barat

By Fadhil Ramadhan, Selasa, 28 September 2021 | 16:00 WIB
Pesut terdaftar sebagai sebagai spesies yang sangat terancam punah. (USAID Indonesia)

Nationalgeographic.co.id–Kalimantan terkenal dengan hutan tropis-nya yang lebat, juga kaya akan keragaman fauna-nya. Spesies lumba-lumba air tawar (Orcaella brevirostris) telah ditemukan untuk pertama kalinya di Kalimantan Barat. Lumba-lumba air tawar disebut juga Irrawaddy Dolphin atau Pesut Mahakam

Pesut memiliki bentuk yang terlihat mungil dan menggemaskan. Dengan populasi global sekitar 6.000 individu, pesut ditemukan di banyak muara dan kawasan bakau di Asia Tenggara. Namun Berdasarkan data tahun 2018, populasi hewan ini tinggal 80 ekor saja di perairan sungai-sungai di Kalimantan.

Pesut diklasifikasikan sebagai satwa yang rentan oleh International Union for Conservation of Nature (IUCN). Melansir dari Nature Creatures, spesies ini terdaftar sebagai spesies yang rentan berdasarkan IUCN. Akan tetapi, di beberapa sungai di Asia Tenggara seperti Sungai Mekong dan Sungai Ayeyawardi di daratan Asia Tenggara; dan Sungai Mahakam di Kalimantan Timur, Indonesia, spesies ini terdaftar sebagai spesies terancam punah.

Pesut di Perairan Kalimantan Barat sebelumnya tidaklah diketahui. WWF-Indonesia dan Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut Pontianak (BPSPL) menemukan lumba-lumba langka tersebut saat melakukan penelitian di selat kecil dan perairan pesisir Kalimantan Barat.

Menurut penelitian WWF dan BPSPL, melindungi habitat pesut adalah prioritas utama. Sayangnya, beberapa hal di wilayah Kalimantan Barat dinilai mengancam populasi lumba-lumba ini, seperti produksi batu bara yang terus berlanjut, peningkatan lalu lintas kapal, dan konversi hutan. Hal-hal tersebut mengancam hutan bakau yang merupakan habitat utama pesut.

WWF menghimbau semua perusahaan untuk menerapkan praktik berkelanjutan dan menghindari perusakan hutan bakau. Dalam hal ini, WWF turut memantau pasokan kayu mereka secara hati-hati.

Baca Juga: Cerita Lumba-Lumba yang Terdampar di Tambak Bandeng Maros Sulsel

Pesut Sungai Mahakam di Kalimantan Timur. (Kompas TV)

“Konservasi hutan di Kalimantan dianggap penting untuk memastikan perlindungan yang tepat, bagi habitat air tawar pesut di hilir sungai,” kata Tri Agung Rooswiadji, Koordinator Program Konservasi Air Tawar WWF-Indonesia.

”Survei pesut yang kami lakukan di Perairan Kubu Raya dan Kayong Utara ini hanya survei pendahuluan. Kami berharap dapat terus mempelajari spesies-spesies di sungai-sungai lain seperti di Sungai Kapuas, Sejenuh dan Mendawa,”' tambahnya.

BPSPL saat ini bekerja sama dengan WWF-Indonesia dan mitra terkait lainnya, untuk memantau lumba-lumba serta mengidentifikasi tindakan lain guna meningkatkan perlindungan terhadap spesies tersebut.

Meningkatnya aktivitas manusia di wilayah Teluk Balikpapan menyebabkan semakin berkurangnya ruang yang tersedia bagi pesut Mengutip dari jurnal Sebaran dan Preferensi Habitat Pesut Orcaella brevirostris di Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur, meningkatnya jumlah kapal yang melintasi Teluk Balikpapan dapat mengancam kehidupan pesut.

Peningkatan jumlah kapal sejak tahun 2000-2013 menjadi ancaman bagi keberlangsungan hidup pesut. Industri batubara di Sungai Riko juga berpotensi menyebabkan terjadinya sedimentasi dan polusi suara yang diakibatkan oleh aktivitas kapal.

Industri pengolahan minyak di Muara Tempadung berpotensi menyebabkan pencemaran perairan. Pesut membutuhkan lingkungan yang tidak tercemar juga salinitas (kandungan garam pada air) yang rendah.

Baca Juga: Bayi Lumba-lumba Terdampar dengan Sampah Plastik dan Balon di Perutnya

Pesut atau lumba-lumba air tawar adalah genus mamalia air yang menghuni wilayah perairan tawar di India, Indocina, Filipina, Kalimantan dan Australia. (Wikimedia Commons)

Surveyor dari IPB secara konsisten mengamati pesut langsung dari perahu. Survei dilakukan pada 12-25 Desember 2013 di Teluk Balikpapan. Pesut tidak tersebar merata di Teluk Balikpapan melainkan hidup di tempat-tempat tertentu, seperti di Sungai Riko, Muara Tempadung, Pulau Benawa Besar, Tanjung Batu, dan Pelabuhan ITCI.

Pesut dapat ditemukan di perairan dangkal, pesisir pantai daerah tropis, dan subtropis Indo-Pasifik, dari Barat Laut Teluk Bengal sampai Timur Laut Australia.  juga ditemukan di sungai besar di Asia Tenggara; Mekong, Mahakam, dan Ayeyarwady, dan di perairan pesisir timur Pulau Kalimantan.

Secara umum, Pesut di Indonesia tercatat ditemukan di Sumatera, Jawa, Sulawesi, Kalimantan, dan Irian Jaya. Ditemukan juga bahwa sebagian besar habitat Pesut terletak di muara sungai. Lokasi tersebut terindikasi sebagai tempat yang paling disukai oleh pesut di Teluk Balikpapan.

Baca Juga: Ditemukan Kadar Polutan Beracun yang Tinggi Pada 83 Paus dan Lumba-lumba