"Mendengarkan musik biasanya dianggap sebagai aktivitas reseptif. Anda dapat melakukannya saat Anda sedang mengemudi atau melakukan pekerjaan rumah tangga, tetapi Anda juga dapat melakukannya dengan cara yang sangat penuh perhatian. Anda dapat duduk dan mendengarkan seluruh album dari awal hingga akhir," ujarnya kepada ABC.
Menyanyi dan menari menempati peringkat kedua dan ketiga masing-masing untuk peningkatan suasana hati dan dianggap aktif.
"Karena Anda terlibat dalam pembuatan karya seni daripada menemukan karya kreatif orang lain," kata Kiernan. Meskipun angkanya tinggi untuk peningkatan suasana hati, menari diidentifikasi oleh peserta sebagai aktivitas yang paling tidak diminati selama karantina.
Baca Juga: Borobudur, Jejak Persaudaraan Lintas Bangsa dalam Ekspresi Bermusik
Kegiatan Kreatif Untuk Meningkatkan Suasana Hati di Masa Karantina
Kiernan mengatakan cara orang Australia beralih ke seni selama pandemi belum pernah terjadi sebelumnya. "Ini adalah keadaan yang sangat luar biasa. Khususnya selama lockdown panjang Victoria, kami mengamati orang-orang mulai membuat seni dan menggunakan kegiatan kreatif artistik untuk mengatasi kondisi karantina," ujarnya.
Bagi banyak orang Australia, pandemi COVID-19 telah memberikan rasa pengorbanan psikologis yang signifikan. Pada Juni, sebelum wabah varian Delta saat ini, satu dari lima orang Australia dilaporkan mengalami tekanan psikologis tingkat tinggi.
Baca Juga: Apa Salah Musik-Musik Barat Seperti The Beatles di Telinga Sukarno?
Dalam menghadapi krisis kesehatan mental yang dipicu oleh pandemi, penelitian Kiernan menambah semakin banyak bukti tentang manfaat aktivitas kreatif bagi kesehatan dan kesejahteraan.
Baca Juga: Nasib Musik Tanjidor: Dari Kaum Mardijker Sampai Kaum Pinggiran