Menelusuri dan Meluruskan Sejarah dari Istilah 'Jancok' di Surabaya

By Galih Pranata, Senin, 20 September 2021 | 19:30 WIB
Pasukan KNIL berfoto di depan Tank Stuart M3 miliki Captain Nix dalam operasinya di Garut pada 1947. (Minesterie van Defensie)

"Sumber kedua dianggap sangat diyakini keabsahannya" tambahnya. Hal tersebut merujuk pengertian yang sesungguhnya bahwa jancok bermakna hubungan suami istri di luar pernikahan.

Kedua sejarah dan asal muasal kata jancok itu menurut Yam Saroh, dapat menjadi acuan darimana kata ini berasal. Pasalnya, terdapat juga beberapa sumber yang menjelaskan asal-usul dari kata jancok secara tidak tepat.

Orang Jawa Timur akan memiliki banyak kata ganti atau sebutan lain dari jancok, yakni jancuk, dancuk, dancok, damput, dampot, diancuk, diamput, diampot, diancok, mbokne ancuk, jangkrik, jambu, jancik, hancurit, hancik, hancuk, hancok. Semuanya bermakna negatif dan mengarah pada umpatan.

Baca Juga: Awal Perjalanan Benteng Kedungcowek Menjadi Pusaka Kota Surabaya

KNIL yang tengah berbaris di seruas jalan Kota Surabaya, 1937. (Foto Studio Fotax, Surabaya/Wikipedie)

Sumber lain menyebut bahwa istilah jancok sebenarnya lahir dari masa perjuangan melawan sekutu di era 1945. Hal itu diyakini lantaran beredarnya foto Tank Belanda bertuliskan Jan-Cox. Hal tersebut merupakan berita yang keliru.

Ministerie van Defensie, website yang berisi dokumentasi dan foto, menggambarkan Tank bertulis Jan-Cox dalam tugasnya di Jakarta dan Jawa Barat. Foto Tank bertuliskan Jan-Cox yang diduga muncul di pertempuran Surabaya, 10 November 1945, sebenarnya diambil di Garut pada Oktober 1947.

Foto itu mengungkap tank bertulis Jan-Cox adalah tank tipe Stuart M3 yang ditunggangi Captain Nix dalam operasinya di Garut. Dapat dikatakan bahwa tank tersebut tak pernah sampai ke Surabaya, apalagi mendorong terciptanya istilah jancok disana.