Gending Ketawang Puspawarna, Persembahan Mangkunegara IV untuk Alien

By Galih Pranata, Jumat, 24 September 2021 | 19:00 WIB
Potret grup gamelan Kanjeng Pangeran Aria Gondasiwaja dari Keraton Mangkoenegaran di Surakarta pada Pameran Nasional di Arnhem. (KITLV)

Carl Sagan bersama dengan F. D. Drake, Ann Druyan, Timothy Ferris, Jon Lomberg, dan Linda Salzman Sagan, menulis tentang rekaman yang diantar Voyager ke luar angkasa. Ia menulisnya dalam buku berjudul Murmurs of Earth: The Voyager Interstellar Record, terbitan tahun 1979.

"NASA memiliki tujuan utama untuk memberikan sinyal komunikasi dari bumi ke luar angkasa, untuk mendapatkan respon atau timbal balik dari makhluk luar angkasa yang memiliki kecerdasan" tulis Sagan bersama timnya.

Melalui rekaman piringan emas yang dipasang ditubuh Voyager I dan II, piringan tersebut akan memutarkan beragam rekaman dari bumi. "Isinya meliputi sapaan dalam 54 bahasa, bunyi-bunyian alam, hingga musik-musik bumi," tambahnya.

Baca Juga: Dari Stasiun Solo Balapan Sampai Istana, Menapaki Wangsa Mangkunegaran

Kanjeng Pangeran Haryo (K.P.H.) Notoprojo, juga dikenal sebagai Ki K.R.T. Wasitodiningrat, merupakan pemain ahli Rebab dan Gamelan Jawa, yang berperan dalam perekaman gending Ketawang Puspawarna. (Wikimedia Commons)

Salah satu pakar musik dunia, Prof. Robert E. Brown, ditunjuk Sagan untuk mereviu beberapa musik di hampir seluruh penjuru dunia. "Ia memutuskan untuk mengikutsertakan gending Ketawang Puspawarna untuk diperdengarkan di luar angkasa" tulisnya.

"Alasannya bahwa gending tersebut mengisi warna baru, dimana nada slendro memilik sistem nada Jawa yang sangat khas (berbeda dengan jenis musik lain" tambahnya. "Itu akan menunjukan bahwa musik bumi memiliki kekayaan sistem nada yang luar biasa" pungkas Sagan.

Setelah terpilih, pada 1977, Voyager I dan II kemudian diterbangkan ke luar angkasa, jauh melintasi Jupiter, Saturnus hingga Uranus. Ia memutar sejumlah rekaman yang tertaut ditubuhnya, memperdengarkan salah satu kearifan gending Jawa kepada segenap makhluk ruang angkasa, atau orang memanggilnya Alien. 

Baca Juga: Mengenal Lebih Dekat Putri Dambaan dari Mangkunegara di Lereng Merapi