Les Moore, petugas ilmiah dari Divisi Satwa Liar dan Ekologi CSIRO di Queensland, saat sedang mempelajari kasuari, wajahnya pun disengat. Ia berkata, "Dalam beberapa menit, rasa perih dan terbakar di mata saya semakin parah dan rasa sakit di mata saya seperti seseorang telah menuangkan asam ke dalamnya. Mulut dan lidah saya membengkak sehingga saya kesulitan bernapas."
"Saya pikir saya mengalami syok anafilaksis dan butuh berhari-hari agar penglihatan saya pulih." imbuhnya.
W.V. MacFarlane, Rekan Profesor dalam Fisiologi di John Curtin School of Medical Research di Australian National University, mengamati efek menghirup trikoma (atau rambut). Dia melaporkan, “Pencabutan rambut dari daun selalu menghasilkan bersin dalam waktu 10 atau 15 menit.
Baca Juga: Triantha occidentalis, Nama Temuan Tanaman Karnivora Terbaru
Selama upaya awal untuk memisahkan rambut menyengat dari daun kering, debu dan mungkin beberapa rambut terhirup. Awalnya mereka menghasilkan bersin, tapi dalam tiga jam kemudian ada nyeri nasofaring difus, dan setelah 26 jam mengalami sensasi sakit tenggorokan akut seperti tonsilitis."
Kisah pertemuan Gympie Gympie dengan manusia sendiri sangatlah menarik. Surveyor jalan A.C. Macmillan, adalah orang pertama yang mendokumentasikan efek dari pohon yang menyengat ini, ia melaporkan kepada bosnya pada tahun 1866 bahwa kuda bebannya "tersengat, marah, dan mati dalam waktu dua jam".
Anehnya, meskipun Gympie Gympie ini tanaman yang beracun, ia juga ternyata menjadi makanan bagi beberapa hewan. Marina Hurley ketika sedang melakukan studinya, ia menemukan bahwa daun Gympie Gympie dimakan oleh kumbang chrysomelid pemakan daun nokturnal dan banyak serangga pengunyah daun juga pengisap getah lainnya. Mereka juga dikonsumsi dengan rakus oleh pademelon berkaki merah yang dapat mengupas seluruh tanaman dari daunnya dalam semalam.
Baca Juga: Uniknya Lupin, Tanaman Yang Dapat Membersihkan Tanah dari Arsenik