Awas Tanaman Penyengat Ini Bisa Sebabkan Rasa Sakit Berbulan-bulan

By Wawan Setiawan, Rabu, 29 September 2021 | 14:09 WIB
Hati-hati jangan sampai Anda tersengat oleh pohon yang satu ini. (Steve & Alison1/Flickr)

Nationalgeographic.co.id—Gympie Gympie, sebuah nama yang terdengar cukup menggemaskan. Namun, jika Anda memperhatikan nama ilmiahnya yaitu Dendrocnide moroides, Anda pasti tahu tanaman itu harus dihindari.

Dendrocnide berasal dari kata Yunani Kuno déndron, yang berarti "pohon", dan knídē, yang berarti "jarum menyengat." Memang, Dendrocnide moroides, dengan daunnya yang lembut dan halus berbentuk hati ini, diyakini sebagai tanaman paling beracun di Australia. Penampilan tanaman yang kabur karena ditutupi oleh ribuan sengatan kecil seperti rambut ini membawa racun yang sangat kuat sehingga para korbannya akan menggeliat kesakitan selama berminggu-minggu. Bahkan sampai berbulan-bulan.

Ahli botani Marina Hurley yang mempelajari tanaman itu selama tiga tahun di hutan hujan Queensland menggambarkan sengatannya sebagai "sesuatu yang membakar seperti asam panas dan disetrum pada saat yang sama."

Hurley disengat beberapa kali selama studinya, meskipun mengenakan alat pelindung seperti masker partikel dan sarung tangan las. Namun, ia sudah cukup merasakan rawat inap satu kali.

Dendrocnide moroides, yang tumbuh di dekat hutan hujan di Australia timur dari Semenanjung Cape York hingga utara New South Wales, adalah salah satu dari enam spesies pohon penyengat yang ditemukan di Australia. Tapi Gympie Gympie adalah yang terburuk dari jenisnya.

Seluruh tanaman ini ditutupi rambut seperti jarum kecil. Mirip dengan jarum suntik, rambut ini runcing tajam dan berlubang serta dirancang untuk putus di dekat ujungnya sehingga bisa menyuntikkan racun ke dalam jaringan tubuh korban. Jarumnya yang sangat kecil sehingga sulit untuk dikeluarkan dari kulit, tetapi jika tidak dilakukan, jarum itu akan terus melepaskan racun ke dalam tubuh yang menyebabkan rasa sakit menggeliat setiap kali daerah yang terkena disentuh atau bersentuhan dengan air, ataupun perubahan suhu. Para peneliti telah melaporkan bahwa bahkan daun keringnya pun masih memiliki rambut yang penuh dengan racun.

Baca Juga: Evolusi Tanaman Terjadi dalam Dua Ledakan yang Terpisah 250 Juta Tahun

Mikrograf elektron dari rambut yang menyengat. (Marina Hurley)

Ernie Rider, petugas konservasi senior di Queensland Parks and Wildlife Service, yang pernah mengalami ditampar di wajah dan dada dengan dedaunan ini pada tahun 1963, mengatakan, "Selama dua atau tiga hari rasa sakitnya hampir tak tertahankan; saya tidak bisa bekerja atau tidur, lalu sakitnya cukup parah selama dua minggu bahkan lebih. Rasa pedihnya bertahan selama dua tahun dan berulang setiap kali saya mandi air dingin. Tidak ada yang bisa menandinginya; ini sepuluh kali lebih buruk dari apapun."

Lebih buruk lagi, tanaman itu terus-menerus melepaskan jarumnya seperti bulu kucing yang rontok. Jarumnya tetap tergantung di udara dekat sekitarnya, di mana ia dapat terhirup tanpa sengaja oleh korban yang tidak menaruh curiga, sehingga menyebabkan komplikasi pernapasan. Marina Hurley terpapar rambut di udara dalam jangka waktu yang lama. Dia menderita bersin-bersin, mata dan hidung berair, dan akhirnya mengembangkan alergi yang memerlukan perhatian medis.

"Reaksi alergi berkembang dari waktu ke waktu, menyebabkan rasa gatal yang luar biasa dan gatal-gatal besar yang akhirnya membutuhkan pengobatan steroid. Pada saat itu dokter saya menyarankan agar saya tidak melakukan kontak lebih lanjut dengan tanaman dan saya tidak keberatan." Kata Hurley seperti yang dilansir Australian Geographic.

Baca Juga: Daun-daun Purba Berusia 23 Juta Tahun, Gambaran Masa Depan Bumi

Les Moore, petugas ilmiah dari Divisi Satwa Liar dan Ekologi CSIRO di Queensland, saat sedang mempelajari kasuari, wajahnya pun disengat. Ia berkata, "Dalam beberapa menit, rasa perih dan terbakar di mata saya semakin parah dan rasa sakit di mata saya seperti seseorang telah menuangkan asam ke dalamnya. Mulut dan lidah saya membengkak sehingga saya kesulitan bernapas."

"Saya pikir saya mengalami syok anafilaksis dan butuh berhari-hari agar penglihatan saya pulih." imbuhnya.

W.V. MacFarlane, Rekan Profesor dalam Fisiologi di John Curtin School of Medical Research di Australian National University, mengamati efek menghirup trikoma (atau rambut). Dia melaporkan, “Pencabutan rambut dari daun selalu menghasilkan bersin dalam waktu 10 atau 15 menit.

Baca Juga: Triantha occidentalis, Nama Temuan Tanaman Karnivora Terbaru

Marina Hurley mengenakan masker wajah partikel dan sarung tangan las bekerja meneliti tanaman yang menyengat ini. (Marina Hurley)

Selama upaya awal untuk memisahkan rambut menyengat dari daun kering, debu dan mungkin beberapa rambut terhirup. Awalnya mereka menghasilkan bersin, tapi dalam tiga jam kemudian ada nyeri nasofaring difus, dan setelah 26 jam mengalami sensasi sakit tenggorokan akut seperti tonsilitis."

Kisah pertemuan Gympie Gympie dengan manusia sendiri sangatlah menarik. Surveyor jalan A.C. Macmillan, adalah orang pertama yang mendokumentasikan efek dari pohon yang menyengat ini, ia melaporkan kepada bosnya pada tahun 1866 bahwa kuda bebannya "tersengat, marah, dan mati dalam waktu dua jam".

Anehnya, meskipun Gympie Gympie ini tanaman yang beracun, ia juga ternyata menjadi makanan bagi beberapa hewan. Marina Hurley ketika sedang melakukan studinya, ia menemukan bahwa daun Gympie Gympie dimakan oleh kumbang chrysomelid pemakan daun nokturnal dan banyak serangga pengunyah daun juga pengisap getah lainnya. Mereka juga dikonsumsi dengan rakus oleh pademelon berkaki merah yang dapat mengupas seluruh tanaman dari daunnya dalam semalam.

Baca Juga: Uniknya Lupin, Tanaman Yang Dapat Membersihkan Tanah dari Arsenik