Kedua Capres Kita Memandang Pengelolaan Lingkungan Indonesia

By , Minggu, 6 Juli 2014 | 16:05 WIB
()

Sedangkan dari Prabowo, melihat kerusakan lingkungan yang menjadi penyebab adalah warga hingga strategi yang ditawarkan pun pendidikan kepada penduduk.

Menurut Prabowo, masalah kerusakan lingkungan, tidak lain karena oleh daya dukung bumi. Daya dukung wilayah teritorial sudah sangat berat menampung ledakan penduduk. Indonesia, tiap tahun harus menerima tambahan 5 juta warga baru. "Kita harus suapkan makan, semua fasilitas yang dibutuhkan warga negara. Ini yang mempercepat kerusakan lingkungan."

Menurut dia, regulasi atau pengawasan juga kurang, hingga mempercepat kerusakan lingkungan. "Dilema bagi kita, kalau tidak mempercepat pertumbuhan, bagaimana menciptakan lapangan kerja?"

Menyelaraskan antara pertumbuhan dengan lingkungan, kata Prabowo lewat strategi banyak jalur. Jalur yang disebut antara lain, pendidikan. "Kita tanamkan pengertian dari rakyat kita tentang hubungan antara pembangunan ekonomi dan butuhnya kita menjaga lingkungan. Tidak bisa tidak, kita harus kejar petumbuhan eknomi, tetapi pendidikan kita dorong. Dari dua ini, jalur pembangunan kita gunakan, baru akan dicapai suatu keseimbangan, pertumbuhan ekonomi yang tinggi tapi juga keseimbangan menjaga lingkungan."

Hatta menambahkan, pembangunan ekonomi berkelanjutan harus dijalankan dengan baik.

Lalu pada segmen keempat, Hatta mengajukan pertanyaan tentang efektivitas Protokol Kyoto dan bagaimana mengatasi gas rumah kaca.

Walau sempat keseleo mengatakan Protokol Kyoto menjadi Tokyo Protokol, Kalla lumayan lancar menjawab pertanyaan, meskipun terkesan hanya bicara dana karbon.

Indonesia, katanya, merupakan pendukung utama Protokol Kyoto, tetapi dunia harus bertanggung jawab terhadap kerusakan lingkungan. Indonesia, katanya protes kepada Amerika yang tidak mau mengikuti Protokol Kyoto. Sedang Indonesia, sudah mebuat Badan REDD+.

Protokol Kyoto, sangat lambat, karena negara industri tidak melakukan dengan baik. "Karbon kredit tidak baik, insentif terhadap hutan juga tidak jalan, Norwegia janjikan US$1 juta, tapi belum merealisasikan."

Penghargaan lingkungan

Pada segmen kelima Hatta mengajukan pertanyaan mengenai penghargaan tertinggi Kalpataru yang diberikan pemerintah Indonesia sebagai perwujudan lingkungan hidup yang bersih. Dia menanyakan seberapa jauh pandangan Jokowi terhadap Kalpataru ini? Bagaimana upaya mencapai itu?