Teleskop Luar Angkasa James Webb akan bertugas mencari cahaya dari galaksi-galaksi kuno, planet-planet ekstrasurya yang jauh, dan gas-gas yang mungkin menunjukkan adanya kehidupan di benda-benda langit lainnya, menurut laporan Gizmodo.
Teleskop luar angkasa baru itu akan menjadi penerus Teleskop Luar Angkasa Hubble yang merupakan teleskop luar angkasa perintis NASA. Masalahnya, potensi ilmiah teleskop itu dibayangi oleh konotasi nama tokoh yang diambil untuk namanya.
James Webb adalah administrator NASA selama "Lavender Scare," era yang melarang orang-orang homoseksual bekerja di badan-badan pemerintah Amerika Serikat. Lebih dari 1.200 orang —kebanyakan astronom dan penggemar berat— telah menandatangani petisi yang mendesak NASA untuk mengganti nama teleskop itu.
Baca Juga: Teleskop Hubble Menemukan Enam Galaksi yang Mati Secara Misterius
Petisi tersebut menunjuk pada bukti-bukti seperti pemecatan karyawan NASA Clifford Norton, yang terjadi di bawah kepemimpinan Webb. Norton ditangkap karena "aktivitas gay" yang dilakukannya.
Norton sempat diinterogasi oleh polisi. Bahkan ia juga sempat diinterogasi oleh NASA tentang aktivitas seksualnya.
NASA memecat Norton dari posisinya karena "perilaku tidak bermoral" dan karena memiliki ciri kepribadian yang membuatnya "tidak cocok untuk pekerjaan pemerintah lebih lanjut." Meskipun tidak ada bukti bahwa Webb tahu tentang insiden tersebut pada saat itu, menurut Chanda Prescod-Weinstein, seorang ahli kosmologi di University of New Hampshire, hal tersebut tidak membebaskan Webb dari tanggung jawab atas posisi yang diembannya waktu itu.
Baca Juga: Teleskop Bak Mesin Waktu, Astronom Temukan Galaksi Muda Dekat Big Bang