Sejarah Kiprah Warga Tionghoa dalam Sepak Bola Indonesia

By , Senin, 4 Agustus 2014 | 07:50 WIB
()

Ketika sepak bola menjadi alat untuk menumbuhkan nasionalisme, warga Tionghoa berperan penting dalam perjalanan sejarah sepak bola Indonesia. Namun mengapa warga Tionghoa kini seperti terpinggirkan dari sepak bola Indonesia? 

Sepak bola, bukan rahasia lagi, bukan sekedar urusan menendang bola atau berebut tropi. Lebih dari itu: sepak bola juga alat untuk mengekspresikan identitas etnis atau bangsa yang sering kali bersinggungan dengan politik. 

Kehadiran peranakan Tionghoa dalam sejarah persepakbolaan Indonesia, sejak awal abad 20, adalah bukti yang tidak bisa dibantah. 

"Peranan orang-orang Tionghoa dalam sejarah sepak bola di Indonesia sangat panjang," kata Bayu Aji, penulis buku Tionghoa Surabaya dalam Sepak bola (2010), kepada BBC Indonesia

Dibekali modal ekonomi dan pendidikan, menurut Bayu, mereka menggunakan sepak bola sebagai alat untuk menunjukkan bahwa mereka tidak kalah superior ketimbang orang-orang Belanda. 

Kesadaran itu kemudian ditindaklanjuti dengan membentuk organisasi atau perkumpulan olahraga, termasuk sepak bola. 

"Bahkan kaum Tionghoa saat itu memiliki kurikulum olahraga sendiri, karena mereka menyadari olahraga dapat membentuk kesadaran," ungkap Bayu. 

Di Surabaya, misalnya, sejak tahun 1915, sudah berdiri klub sepak bola yang didirikan warga peranakan Tionghoa. Di Jakarta, Semarang, juga berdiri perkumpulan yang sama. 

Semenjak saat itulah, kiprah klub sepak bola Tionghoa mampu merajai jagad sepak bola Hindia Belanda, termasuk mengungguli tim sepak bola yang didirikan orang Belanda dan pribumi. 

Puncaknya, menurut Bayu, adalah kehadiran beberapa pemain Tionghoa dalam tim Hindia Belanda yang berlaga di Piala Dunia 1938 di Prancis. 

"Ada nama-nama seperti Tan "Bing" Mo Heng, Tan Hong Djien, Tan See Handi dalam tim itu," kata Bayu Aji. 

'Jangan tanyakan nasionalisme saya' 

 "Jangan tanyakan masalah nasionalisme orang-orang Tionghoa. Kami siap mati di lapangan demi membela Indonesia melalui sepak bola."