Indeks Massa Tubuh, Pengukuran Ideal Tubuh yang Tak Lagi Relevan

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Sabtu, 23 Oktober 2021 | 08:00 WIB
Obesitas tidak bisa diukur secara jelas lewat BMI, karena mengandalkan tinggi dan berat badan. (Staras/Getty Images/iStockphoto)

Mengapa BMI masih dipakai, itu karena kemudahan akses dan murah. Bahkan beberapa tahun lalu sejumlah media kesehatan di Indonesia, sempat menawarkan tes BMI gratis di lamannya. Anda juga dapat mencari dengan mudah di internet pada situs-situs kesehatan lainnya.

Ada cara lain untuk mengetahui seberapa sehat diri Anda dengan kadar lemak di tubuh.

Menghitung ketebalan lipatan kulit

Pengukuran lemak tubuh dengan alat yang menjepit perut. (Deposit Photos)

Cara ini begitu mudah, hanya menggunakan alat tes lipatan kulit yang mencubit bagian tubuh yang memiliki lemak. Cubitan itu bisa menentukan berapa banyak lemak yang ada di antara otot.

Pengukuran ini membutuhkan pelatihan yang signifikan agar dapat dilakukan dengan benar, dan tentu harus dilakukan petugas kesehatan.Metode ini lebih akurat daripada BMI karena memiliki pengukuran pada alat yang mencubit tubuh.

Menghitung lingkar pinggang

Metode mudah lainnya adalah dengan mengukur lingkar tubuh Anda, bukan ukuran persentase lemak tubuh secara keseluruhan. Cara ini efektif untuk mengetahui masalah kesehatan yang berkaitan dengan obesitas

Lingkar pinggang atau pinggul bisa dikur karena lemak lebih banyak bertumpuk di bagian tengah tubuh. Biasanya lebih rentan penyakit daripada lemak yang terkonsentrasi di tangan atau kaki, meski belum diketahui mengapa bisa demikian.

Baca Juga: Pestisida Bertanggung Jawab Terhadap Epidemi Obesitas Global

Pemindaian DEXA scan

DEXA adalah singkatan untuk Dual-Energi X-ray Absorptiometry, yang bekerja dengan memindai tubuh kita untuk mengetahui bagian mana dari tubuh kita yang padat lemak atau padat otot. Karena menggunakan sinar X, sinar memantul dari dari tulang, lemak, dan otot dengan radiasi yang berbeda.