Ketika Gempa Membuat Panik Warga Sulawesi Utara dan Maluku Utara

By , Minggu, 16 November 2014 | 12:35 WIB

Gempa dahsyat berkekuatan 7,3 skala Ritcher mengguncang Sulawesi Utara, kemarin, Sabtu (15/11) pukul 10.31 Wita. Pusat gempa berada di Laut Maluku atau 152 kilometer dari Halmahera, Maluku Utara dengan kedalaman 10 kilometer.

Pada saat kejadian, warga di berbagai daerah di Sulawesi Utara pun berhamburan ke jalan. Mereka, mulai dari anak- anak hingga usia lanjut mengalami kepanikan luar biasa ketika merasakan goyangan tanah begitu kuat.

Seperti di Kawasan Bisnis Boulevard Manado. Warga yang tengah berada di pusat perbelanjaan dan istirahat berolahraga berlarian setelah merasakan guncangan gempa dalam tempo beberapa detik. Mereka lari ketakutan.

Dari kerumunan mereka terdengar jeritan bersahutan. "Gempa... gempa... Tuhan tolong... Tuhan tolong...," seru sejumlah warga bersahutan. (Baca juga Mengapa Potensi Gempa Sulawesi Utara dan Maluku Tinggi?)

Warga yang panik dan keluar dari rumah pun tak peduli apakah mereka tengah mengenakan pakaian pantas atau tidak. Ada warga yang hanya mengenakan celana pendek dengan telanjang dada. Bahkan ada pula wanita yang hanya mengenakan selembar handuk karena ketika terjadi gempa, dirinya sedang mandi.

Kepanikan luar biasa juga terjadi di rumah sakit-rumah sakit dan hotel-hotel. Di Rumah Sakit Sam Ratulangi, Tondano, Minahasa misalnya. Banyak pasien di rumah sakit ini nekat lari.

Peta pusat gempa dan peringatan dini tsunami di Maluku Utara, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Gorontalo, dan Maluku akibat gempat berkekuatan 7,3 Skala Ritcher, Sabtu (15/11) pukul 09.30 WIB. (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika)

Pun di Siloam Hospitals Manado, pasien dievakuasi menuju lobi. Keluarga dan para pasien berhamburan keluar dari ruang perawatan. Beberapa pasien bahkan terlihat berlari dengan jarum infus masih tertancap di tangan. Ketika sudah tak lagi gempa, para pasien yang turun ke lantai bawah dihibur keluarga dan sejumlah warga yang saat itu berada di sekitar rumah sakit.

Tamu hotel juga berhamburan keluar hotel mencari tempat aman. Usai gempa, mereka masih duduk-duduk di halaman hotel seperti terlihat di Swissbell Maleosan, Aston Manado Hotel dan Hotel Aryaduta.

Banyak tamu hotel yang duduk-duduk di pinggiran-pinggiran taman sambil berbincang-bincang menceritakan pengalaman mengerikan yang baru saja terjadi.

!break!

Di sekolah, anak-anak juga lari keluar kelas karena takut. Seperti terjadi di SDN 120 dan 02 Manado, ratusan anak berhamburan keluar ruangan dari bangunan dua lantai, ke tengah halaman sekolah yang biasa dipakai untuk upacara bendera.

Wajah anak-anak sekolah dasar tersebut terlihat ketakutan dan panik. Dengan didampingi guru-guru yang juga terlihat panik mengarahkan anak muridnya untuk ke tengah lapangan.

Sebagian anak-anak ada yang menutup telinga karena takut. "Duduk-duduk ya kalau pusing," ujar seorang guru kepada murid-muridnya di lapangan.

Kemudian sebagian anak-anak itu menuruti dengan duduk tengah lapangan. Sebagian lainnya terlihat bingung mencari orangtuanya di jalan. (Baca juga Penjelasan Atas Terjadinya Gempa Maluku Hari Ini)