Ketika Gempa Membuat Panik Warga Sulawesi Utara dan Maluku Utara

By , Minggu, 16 November 2014 | 12:35 WIB

"Situasi di Ternate aman, tidak ada yang rusak," ujar Mukhlas, warga Ternate, Maluku Utara.

Menurut dia, ketika terjadi gempa memang warga sempat panik dan keluar rumah. Namun kemudian sebagian warga langsung kembali beraktivitas seperti biasa meski rasa cemas masih membayangi mereka.

Mul Abdul Kahar, warga Ternate lainnya mengaku tidak menyangka gempa dengan kekuatan 7,3 SR terjadi di kota yang dicintainya.

Ia mengungkapkan ketika gempa terjadi, sedang berada di rumah bersama ayah dan ibunya. "Tiba-tiba seluruh perabotan di rumah bergetar, bahkan panci dan wajan berjatuhan," katanya.

Pada saat itu, spontan ia bersama ayah dan ibunya cepat-cepat keluar mencari tempat perlindungan di halaman rumahnya. "Saya dan ibu terus mengucap Asma Allah, mohon tobat kepada-Nya," tuturnya.

Sedangkan mengenai tsunami, sampai saat ini warga Ternate tetap waspada dengan sesekali melihat kondisi laut. "Kebetulan dari rumah saya bisa langsung melihat laut," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala BMKG Ternate, Suardi dalam wawancara khusus di sebuah televisi swasta menyebutkan terjadi tsunami dengan ketinggian 0,9 meter di Jailolo, Halmahera Barat. Namun tidak ada laporan korban dan kerusakan hingga siang hari.

"Gempa pertama berkekuatan 7,3 SR, lalu ada gempa susulan 5,0 SR," ungkapnya.

Untuk kabar di Jailolo, Mukhlas hingga sore kemarin belum mengetahui kondisi terakhirnya. Bebab banyak warga Ternate yang bekerja di Jailolo, Halmahera Barat yang pulang pada akhir pekan. "Untuk jarak Ternate-Jailolo sekitar 1 jam dengan menumpang kapal cepat," tuturnya.