Sementara itu untuk Gorontalo bagian Utara, Buru di Maluku, Seram bagian Barat, Maluku, Halmahera Selatan, Maluku Utara dan Kota Ternate, Maluku Utara berstatus Waspada.
Sutopo menyebutkan, Kepala Badan Meteorologi dan Geofisika telah melaporkan kepadanya dan menginstruksikan agar Satuan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana disiapkan beserta pesawat terbang dan logistik.
Di Manado, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Manado, Max Tatahede langsung memberi informasi kepada camat dan lurah se-Kota Manado berkaitan peringatan tsunami tersebut.
"Memang benar BMKG sudah mengelurkan peringatan dini siaga tsunami. Seperti simulasi yang pernah ada, sistem siaga melibatkan camat dan lurah serta kepala lingkungan untuk melihat gejala alam. Jadi masyarakat tetap tenang di rumah dan tetap beraktivitas. Jika memang ada gejala tsunami seperti air surut tiba-tiba dengan tidak normal di pesisir pantai Manado, maka langsung akan ada koordinasi untuk mengungsi ke daerah tinggi," jelasnya.
Tatahede kemarin berjaga di di Pantai Boulevard dan terus melihat kondisi laut. "Sekarang tidak ada perubahan di laut Manado. Jadi Aman. Tidak perlu mengungsi," katanya.
Penegasan tidak ada tsunami juga disampaikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Utara.
"Sebelumnya memang ada peringatakan karena dari data BMKG, gempa tadi berpotensi Tsunami. Namun data terbaru dari BMKG, gempa tadi tidak berpotensi Tsunami," ujar Kabid Darurat BPBD Sulut, Jhony Wungou.
Dan pada pukul 13.00 Wita, BMKG menyatakan peringatan dini tsunami akibat gempa bumi 7,3 SR telah berakhir.
"Peringatan dini tsunami dinyatakan telah berakhir," kata Kepala BMKG Andi Eka Sakya.
Meski dinyatakan telah berakhir dan berada pada status peringatan terendah, namun masyarakat yang berada di sekitar pusat gempa diminta untuk tetap waspada.
!break!Ternate aman
Dari Maluku Utara yang merupakan pusat gempa dilaporkan, di Kota Ternate tidak ada kerusakan bangunan meskipun gempa berkekuatan besar 7,3 SR.