Misteri Rasa Gatal, Mengapa Menggaruk Memberi Sensasi Menyenangkan?

By Ricky Jenihansen, Senin, 1 November 2021 | 13:00 WIB
Kita memiliki respon yang universal terhadap rasa gatal (Shutterstock)

Itulah mengapa, saat digaruk, bagian tubuh yang gatal akan terasa nyaman sementara, namun ketika hormon serotonin sudah habis, maka rasa gatal akan kembali, di bagian tubuh yang lain atau di tempat semula.

Dalam sejarahnya, pengertian tentang rasa gatal yang dalam dunia medis disebut pruritus itu sendiri juga telah berubah dari yang awalnya sekitar satu dekade yang lalu dianggap jenis lain dari rasa sakit, hingga kemudian diketahui bahwa rasa gatal memiliki respon tersendiri oleh tubuh yang berkaitan dengan sel dan senyawa kimia tersendiri.

Para peneliti masih terus berusaha untuk memahami rasa gatal, terutama untuk mengembangkan terapi atau metode pengobatan pada pasies gatal kronis. "Gatal kronis adalah gejala utama pada penyakit dermatologis seperti eksim atopik dan psoriasis dan gejala yang mengganggu pada penyakit lain seperti penyakit ginjal stadium akhir," kata Mochizuki.

Baca Juga: Mata Merah dan Gatal Saat Berenang? Bisa Jadi Ini Penyebabnya

Saat digaruk, tubuh yang gatal akan terasa nyaman sementara (Getty Images/iStockphoto)

Ada banyak alasan mengapa ini terjadi, dan terkadang peneliti bahkan tidak mengetahui penyebabnya. Beberapa dapat disebabkan oleh infeksi virus yang mempengaruhi sistem saraf, seperti gatal postherpetic, yang dapat dipicu oleh herpes zoster.

Ada juga kondisi seperti pruritus brachioradial, yang disebabkan oleh saraf yang terbatas di leher. Dan aquagenic pruritus, yaitu rasa gatal yang dialami setelah terkena air. Beberapa kasus sebenarnya telah dikaitkan dengan kondisi langka di mana tubuh memiliki terlalu banyak sel darah merah. Semua gangguan ini dapat membuat orang merasa gatal, seringkali tanpa penyebab yang jelas dan berpotensi tidak memberikan rasa nyaman saat digaruk.

Dalam sebuah studi kasus ekstrim, seorang wanita yang menderita herpes zoster memiliki kulit kepala yang sangat gatal sehingga dalam setahun dia "tanpa rasa sakit" ketika menggaruk langsung ke tengkoraknya dan ke otaknya. Sehingga penting bagi banyak peneliti untuk menemukan solusi atas rasa gatal seperti itu.

Ilmuan hingga saat ini sebenarnya masih belum sepenuhnya memahami bagaimana respon gatal dapat memberikan sensasi nikmat tersendiri. Penelitian tentang rasa gatal dan menggaruk masih terus dilakukan dan di masa akan datang, mungkin saja para ilmuwan dapat menemukan cara untuk menghilangkan rasa gatal selamanya.

Baca Juga: Mendefinisikan 'Kecantikan', Mengapa Banyak Orang yang Memujanya?