Penemuan Selokan Tempat Puluhan Orang Yahudi Bersembunyi dari Nazi

By Utomo Priyambodo, Rabu, 3 November 2021 | 12:00 WIB
Ilustrasi lubang selokan. (Pixabay)

Tim peneliti mulai menjelajahi sistem saluran pembuangan air itu setelah menonton "In Darkness," sebuah film yang mencaritakan kelangsungan hidup orang-orang yang bersembunyi di saluran pembuangan Lviv. Setelah menonton film tersebut, Hanna-Melania Tychka, salah satu arkeolog, jadi bertanya-tanya tentang bagaimana sebenarnya mereka bisa selamat.

Andriy Ryshtun, seorang penggali kawakan yang sangat akrab dengan sistem saluran pembuangan Lviv, juga sempat ragu dengan apa yang dilihatnya di film tersebut. "Hampir tidak ada tempat di mana orang bisa tinggal untuk waktu yang lama. Air mengalir ke mana-mana," katanya seperti dilansir Zaxid, situs berita Ukraina.

Lviv sendiri adalah kota di Ukraina yang berbatasan dengan Polandia. Kota ini dulunya merupakan bagian Polandia dan kemudian menjadi wilayah Uni Soviet pada 1939 dan menjadi bagian Ukraina sejak 1991.

Para peneliti telah berkelana ke selokan kota itu beberapa kali selama bertahun-tahun untuk mencoba dan menguatkan kesaksian para penyintas. Namun sayangnya mereka tidak menemukan tempat yang mereka rasa dapat merepresentasikan ruang yang digambarkan oleh orang-orang Yahudi yang bersembunyi di sana.

Baca Juga: Sousa Mendes dan Kisah Heroiknya, Selamatkan Ribuan Jiwa dari Nazi

Para peneliti memeriksa ruangan di selokan di Lviv, tempat puluhan orang Yahudi bersembunyi dari Nazi. (Explorer/Zaxid)

Mereka telah memetakan labirin sistem selokan kota itu selama lebih dari setahun sejak 2019. Barulah pada 2021 ini, mereka akhirnya menemukan ruangan persembunyian di selokan tersebut.

"Pintu masuk ke kiri dan kanan berdinding balok, sehingga ruangan tetap terisolasi. Kami akhirnya menemukan annex (ruangan sisa) itu," kata Ryshtun sebagaimana dilansir The Jerusalem Post.

Annex adalah sisa langka dari abad pertengahan yang telah ditutup dan dilupakan selama berabad-abad. "Ruangan sisa itu bisa menampung banyak orang," ujar Ryshtun. "Dan kami menemukan bukti yang jelas bahwa orang-orang pernah bersembunyi di sana dari Nazi."

Di antara celah-celah batu yang membentuk annex tersebut, para peneliti menemukan kaca yang disumpalkan di sana untuk mencegah tikus masuk. Ada juga botol-botol bir dari masa pendudukan Nazi, dan sebuah obor serta paku-paku yang ditancapkan ke batu-batu itu agar benda-benda bisa digantung di sana.

Selain itu, para peneliti juga menemukan bukti penggalian berat di sana. Orang-orang yang bersembunyi di sana tampaknya telah memindahkan berton-ton tanah untuk menyembunyikan annex itu agar tak diketahui pasukan Nazi yang memasuki terowongan sistem pembuangan limbah tersebut.

Baca Juga: Führerbunker, Tempat Persembunyian Terakhir sang Diktator Nazi