Penemuan Selokan Tempat Puluhan Orang Yahudi Bersembunyi dari Nazi

By Utomo Priyambodo, Rabu, 3 November 2021 | 12:00 WIB
Ilustrasi lubang selokan. (Pixabay)

Nationalgeographic.co.id—Banyak orang Yahudi yang melarikan diri dari Nazi dengan bersembunyi di dalam selokan kota Lviv. Hal ini telah menjadi kisah yang diketahui oleh warga lokal dan internasional setelah Perang Dunia II.

Namun lokasi persembunyian bawah tanah itu tetap tidak diketahui sampai baru-baru ini. Sekelompok arkeolog yang terinspirasi oleh film Polandia 2011 tentang kisah peresembuyian itu, baru-baru ini menemukan ruang rahasia di sistem selokan tersebut. Di saluran pembuangan air bawah tanah itulah setidaknya 20 orang Yahudi pernah hidup—dan banyak lainnya meninggal—dalam kondisi yang mengerikan.

Penemuan tempat persembunyian ini terjadi berkat upaya penelusuran sistem saluran pembuangan air oleh para peneliti dari University of Lviv. Mereka menggunakan informasi kesaksian dari orang-orang Yahudi yang selamat berkat bersembunyi di tempat tersebut.

Para peneliti yang mencari tempat persembunyian di selokan Lviv tersebut ingin mempelajari bagaimana setidaknya 20 orang berhasil hidup selama berbulan-bulan di lingkungan yang dipenuhi penyakit dan lembap itu. Selain itu, mereka juga ingin mendokumentasikan keseluruhan cerita persembunyian demi bertahan hidup itu.

Tim peneliti mulai menjelajahi sistem saluran pembuangan air itu setelah menonton "In Darkness," sebuah film yang mencaritakan kelangsungan hidup orang-orang yang bersembunyi di saluran pembuangan Lviv. Setelah menonton film tersebut, Hanna-Melania Tychka, salah satu arkeolog, jadi bertanya-tanya tentang bagaimana sebenarnya mereka bisa selamat.

Andriy Ryshtun, seorang penggali kawakan yang sangat akrab dengan sistem saluran pembuangan Lviv, juga sempat ragu dengan apa yang dilihatnya di film tersebut. "Hampir tidak ada tempat di mana orang bisa tinggal untuk waktu yang lama. Air mengalir ke mana-mana," katanya seperti dilansir Zaxid, situs berita Ukraina.

Lviv sendiri adalah kota di Ukraina yang berbatasan dengan Polandia. Kota ini dulunya merupakan bagian Polandia dan kemudian menjadi wilayah Uni Soviet pada 1939 dan menjadi bagian Ukraina sejak 1991.

Para peneliti telah berkelana ke selokan kota itu beberapa kali selama bertahun-tahun untuk mencoba dan menguatkan kesaksian para penyintas. Namun sayangnya mereka tidak menemukan tempat yang mereka rasa dapat merepresentasikan ruang yang digambarkan oleh orang-orang Yahudi yang bersembunyi di sana.

Baca Juga: Sousa Mendes dan Kisah Heroiknya, Selamatkan Ribuan Jiwa dari Nazi

Para peneliti memeriksa ruangan di selokan di Lviv, tempat puluhan orang Yahudi bersembunyi dari Nazi. (Explorer/Zaxid)

Mereka telah memetakan labirin sistem selokan kota itu selama lebih dari setahun sejak 2019. Barulah pada 2021 ini, mereka akhirnya menemukan ruangan persembunyian di selokan tersebut.

"Pintu masuk ke kiri dan kanan berdinding balok, sehingga ruangan tetap terisolasi. Kami akhirnya menemukan annex (ruangan sisa) itu," kata Ryshtun sebagaimana dilansir The Jerusalem Post.

Annex adalah sisa langka dari abad pertengahan yang telah ditutup dan dilupakan selama berabad-abad. "Ruangan sisa itu bisa menampung banyak orang," ujar Ryshtun. "Dan kami menemukan bukti yang jelas bahwa orang-orang pernah bersembunyi di sana dari Nazi."

Di antara celah-celah batu yang membentuk annex tersebut, para peneliti menemukan kaca yang disumpalkan di sana untuk mencegah tikus masuk. Ada juga botol-botol bir dari masa pendudukan Nazi, dan sebuah obor serta paku-paku yang ditancapkan ke batu-batu itu agar benda-benda bisa digantung di sana.

Selain itu, para peneliti juga menemukan bukti penggalian berat di sana. Orang-orang yang bersembunyi di sana tampaknya telah memindahkan berton-ton tanah untuk menyembunyikan annex itu agar tak diketahui pasukan Nazi yang memasuki terowongan sistem pembuangan limbah tersebut.

Baca Juga: Führerbunker, Tempat Persembunyian Terakhir sang Diktator Nazi

Catatan sejarah menyebut ada sekitar 70 orang Yahudi yang bersembunyi di sistem saluran pembuangan air tersebut dan diberi makan oleh orang-orang lokal. Dari 70 orang itu, hanya 20 orang yang selamat. Sisanya, 50 orang meninggal karena penyakit dalam sistem saluran pembuangan air itu atau ditangkap dan dibunuh oleh pasukan Nazi setelah mereka memutuskan untuk keluar dari selokan tersebut.

Menurut salah satu kesaksian, seorang bayi dicekik di saluran pembuangan oleh ibunya. Sang ibu terpaksa mencekiknya karena takut tangisan bayi itu akan menyebabkan seluruh kelompok ketahuan.

Salah satu warga lokal yang turut membantu orang-orang Yahudi bersembunyi tampaknya telah membawa patung domba Paskah ke dalam selokan tersebut. Patung domba Paskah itu adalah sebuah benda yang terhubung dengan tradisi Katolik untuk dimainkan anak-anak.

Baca Juga: Sisa-Sisa V2 Nazi, Roket Supersonik Pertama, Ditemukan di Inggris

Saluran pembungan air di Lviv memiliki ruangan sisa yang jadi tempat persembunyian orang-orang Yahudi yang lari dari Nazi. (Explorer/Zaxid)

Salah satu benda yang tertinggal di celah-celah batu di salurang pembuangan air yang jadi tempat persembunyian orang-orang Yahudi di Lviv, Ukraina. (Explorer/Zaxid)

Itu adalah pengalih perhatian dari kenyataan yang mengerikan, menurut kesaksian orang-orang yang berhasil selamat setelah bersembunyi di dalam selokan tersebut.

"Tempat itu sangat basah dan gelap. Saya sangat takut dan gemetar, tetapi saya mencoba untuk tenang dan hanya bertanya kepada Ayah apakah kami masih harus pergi jauh," kata Krystyna Chiger, salah satu penyintas, dalam kesaksian tahun 1947. Chiger masih berusia 11 tahun ketika bersembunyi di saluran pembuangan air itu.

"Di musim panas, ketika hujan merembes, ada banyak air di mana-mana," kenang Chiger. "Kemudian kami harus bersandar sangat rendah di batu tepat di sebelah dinding agar air tidak mengalir ke kami."

Berdasarkan catatans sejarah, sekitar 110.000 orang Yahudi yang tinggal di Lviv pada tahun 1939 dibunuh. Saat ini, haanya ada beberapa ratus orang Yahudi yang masih tinggal di kota itu.

Baca Juga: Führerbunker, Tempat Persembunyian Terakhir sang Diktator Nazi