Karya Seni Gurun

By , Selasa, 24 Februari 2015 | 13:48 WIB

* * *

Hari ketiga sejak meninggalkan El Reis, terdengar tembakan di gurun. Dor ... dor ... dor.

Para pemburu mengincar burung merpati. Tetapi jumlah hewan itu sedikit. Kami melihat kaum lelaki berkeliling di gurun membara dalam truk pikap HiLux tua, dalam Land Cruisers model terbaru, membuka jendela dan menembak pohon duri yang jarang, burung pipit biasa, burung-burung lain yang bertengger di sana.

Burung mati, terbuat dari plastik dan kuningan. (Paul Salopek)
 

Undang-undang lingkungan Arab Saudi sama ketatnya dengan di tempat lain di dunia. Ada program penangkaran pemerintah dan swasta yang canggih untuk hewan terancam punah. Tetapi, negara itu luas. Dan di gurun pasir yang tidak dipatroli, berlaku hukum mangsa tertua. Daratan Hijaz mungkin merupakan gurun tersepi yang saya tahu.

Orang-orang ini tidak jahat. Mereka ramah. Salah seorang singgah untuk memberi kami sebotol air dingin. Tetapi mau tak mau saya membayangkan apa kira-kira kata buyut Badui mereka—pemburu gurun yang sabar, pengintai yang berjalan kaki atau naik unta, orang-orang yang membawa lembing, yang pandai melacak seperti orang Apache—tentang mesin yang berseliweran ini. Saya berusaha mencari kata yang tepat. Ini bukan berburu.

“Ini,” kata Ali, “seperti berbelanja.”

Tepat.

!break!

Setelah lima hari berjalan, kami sampai ke jalan beraspal.

Ali dan Fares melihat pemandangan buatan manusia. (Paul Salopek)

Kami telah menempuh 160 kilometer dari Laut Merah, melintasi dataran kerikil yang memanggang, lewat lembah berkilau di antara bukit pasir kecokelatan, ke desa gunung Yanbu al Nakhal. Perjalanan kaki terpanas seumur hidup saya—perjalanan yang mengesankan, tetapi hanya satu dari ratusan langkah kecil dalam tarian keliling dunia.

Kami berjabatan tangan, saya, Ali, dan Awad. Sebuah mobil berhenti. Mereka memfoto kami. Mereka menyebut saya orang Pakistan.

Kembali ke area jaringan, ponsel saya berdering lagi setelah empat hari. Perempuan yang tidak dikenal. Dia menanyakan hal-hal yang tak saya miliki jawabannya.