Area Taman Nasional Komodo Kebakaran Lagi, Akankah Terus Berlanjut?

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Jumat, 5 November 2021 | 09:00 WIB
Warga sekitar Pulau Rinca bersama Jagawana Balai Taman Nasional Komodo dan warga setempat berusaha memadamkan api dengan peralatan seadanya. (Labuan Bajo Info via Twitter)

Pemadaman ini juga sekaligus untuk menyelidiki penyebab kebakaran. Tetapi pihak Balai Taman Nasional Komodo memberikan dugaan kebakaran disebabkan cuaca yang sangat kering dan panas. Sementara sebuah video di Twitter dari @KawanBaikKomodo mengungkap dugaan lain akibat sambaran petir.

"Bisa dilihat di belakang saya ada kobaran api dimana di dalamnya terdapat sekitar 1.000 ekor Komodo," terang Desti dalam video laporan tersebut. "Mohon bantuan dan rekan-rekan basarnas supaya bisa membantu evakuasi bagaimana cara komodo-komodo ini juga bisa terselamatkan."

Bagaimana nasib komodo?

Kepala Balai Taman Nasional Komodo Lukita Awang, dikutip dari Antara mengatakan belum jelas apakah komodo terpapar karena kebakaran. "Itu belum dipastikan soal luas lahan. Sampai sekarang ini juga belum ada informasi soal ada yang mati atau terluka," terangnya.

Dia memastikan bahwa ribuan Komodo yang tinggal di Pulau Rinca dalam kondisi aman dari kebakaran. Tetapi Kepala Sub Bagian Tata Usaha BTNK Dwi Putro Sugiarto mengatakan, kebakaran di Pulau Rinca sementara diperkirakan sekitar 10 hektare.

Baca Juga: Studi: Populasi Komodo Kian Memburuk Akibat Interaksi dengan Manusia 

Komodo di Pulau Rinca, Taman Nasional Komodo. (Zika Zakiya)

BTNK kemudian mengirimkan kloter ketiga tim jagawananya pada 3 November pukul 08:00, untuk mengkaji penyebab kebakaran. Mereka dibekali dengan alat pemindai unmanned aerial vehicle (UAV) dan digitalisasi peta untuk memperoleh data yang lebih akurat.

Mereka memastikan agar kebakaran tidak mencapai ekosistem hutan gugur terbuka yang memerlukan waktu lebih lama, untuk beregenerasi dan menunjang keberlangsungan hidup satwa liar.

Dalam sebuah studi tahun 2020 di Ecology and Evolution menerangkan, perbatasan antara pohon gugur daratan rendah dengan kawasan pesisir adalah habitat komodo. Suhu panas dapat menyebabkan perubahan perilaku mereka untuk menyesuaikan habitat, yang berisiko pada kepunahan.

Baca Juga: Perubahan Iklim dan Sempitnya Habitat Ancam Kepunahan Komodo Pada 2050