Area Taman Nasional Komodo Kebakaran Lagi, Akankah Terus Berlanjut?

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Jumat, 5 November 2021 | 09:00 WIB
Warga sekitar Pulau Rinca bersama Jagawana Balai Taman Nasional Komodo dan warga setempat berusaha memadamkan api dengan peralatan seadanya. (Labuan Bajo Info via Twitter)

"Model kami memprediksi bahwa komodo di Flores akan punah di bawah enam skenario iklim masa depan yang masuk akal jika tidak ada intervensi pengelolaan konservasi lebih lanjut," terang Jones dan tim, terkait hasil temuan yang berjudul Identifying island safe havens to prevent the extinction of the World’s largest lizard from global warming.

"Komodo sensitif terhadap perubahan penggunaan lahan yang telah terjadi di habitat yang tidak dilindungi di Flores selama beberapa dekade terakhir," terang mereka.

Di sisi lain, Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) NTT, Umbu Wulang T.A Paranggi memandang kebakaran terus terjadi di ekosistem komodo dari tahun ke tahun, tetapi tidak pernah ada hasilnya.

Baca Juga: Untold Flores: Ritual Adak Pua Kopi di Colol Manggarai Timur

Pemadaman kebakaran di Pulau Komodo yang sempat terjadi Agustus 2021. Sudah lebih dari dua kali kejadian kebakaran di areal habitat dan ekosistem komodo berlangsung, tetapi belum kunjung ada kejelasan. (KLHK)

 

"Mereka terus menyebut kebakaran hutan disebabkan cuaca yang panas atau faktor alam lainnya, tetapi tidak pernah jelas memunculkan ke publik dengan jelas hasil investigasinya," ungkapnya saat dihubungi, Kamis (04/11/2021).

Dia menyarankan sebaiknya pihak Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bekerjasama dengan pihak lainnya untuk mengantisipasi kebakaran hutan. "Jika benar demikian, seharusnya juga ada kerja sama lintas lembaga, misal dengan BMKG agar memprediksi dan melakukan langkah preventif." Umbu menambahkan, sejauh ini Indonesia masih sangat kurang kajian kondisi lingkungan, khususnya di kawasan Taman Nasional Komodo.