Inti Tanager, Spesies Baru Burung Warna Warni dari Pegunungan Andes

By Ricky Jenihansen, Minggu, 7 November 2021 | 15:00 WIB
Penemuan genus dan spesies baru burung tanager di lereng gunung Andes. (Lane et al)

Nationalgeographic.co.id - Sebuah laporan penelitian yang dipublikasikan di jurnal Ornithology baru-baru ini melaporkan penemuan genus dan spesies baru burung tanager. Burung cantik berwarna warni dan khas itu diidentifikasi di lereng pegunungan Andes, di Peru Tenggara dan Bolivia barat.

Burung tanager, adalah keluarga besar burung Thraupidae yang termasuk dalam ordo Passeriformes. Keluarga burung ini terdiri lebih dari 370 spesies burung kicau yang hampir seluruhnya terbatas di daerah tropis Amerika.

Keluarga burung ini adalah keluarga burung terbesar kedua dan mewakili sekitar empat persen dari semua spesies burung dan 12 persen dari burung Neotropis. Thraupidae mencakup beberapa burung berwarna paling spektakuler di dunia seperti tanager surga (Tangara chilensis) hingga burung yang lebih menjemukan.

Sekarang, ahli ornitologi dari museum of Natural Science at Louisiana State University and colleagues melaporkan penemuan spesies dan genus baru dari keluarga burung bercorak indah ini. Spesies yang baru ditemukan ini, bernama Inti tanager (Heliothraupis oneilli) mendiami bioregion Yungas di Bolivia dan Peru.

Penulis pertama, Dr. Daniel Lane dari museum of Natural Science at Louisiana State University and colleagues mengatakan, burung ini sebelum diidentifikasi oleh masyarakat setempat disebut Quechua. "Nama Inti adalah Quechua—bahasa asli daerah itu—kata yang berarti 'Matahari,' mengacu pada warna kuning cerah burung itu," kata Lane kepada Sci-News.

Baca Juga: Peneliti LIPI Temukan 10 Jenis Burung Baru di Sulawesi dan Maluku

Inti tanager (Heliothraupis oneilli) (Lane et al)

Tidak seperti kebanyakan spesies burung baru yang ditemukan baru-baru ini, yang biasanya hanya sedikit berbeda dari kerabat terdekat mereka, Inti tanager sangat berbeda dalam penampilan dan genetika sehingga ahli burung juga mendeskripsikannya sebagai genus baru.

"Spesies ini pertama kali ditemukan dari Peru tenggara pada tahun 2000, tetapi sedikit dari sejarah alamnya yang terungkap sampai penemuan populasi berkembang biak pada 2011 di hutan gugur di lembah antar pegunungan, lembah Machariapo, di Bolivia," kata peneliti.

Musim dari spesies baru ini di tempat berkembang biak di Bolivia membuat tim menyimpulkan bahwa itu adalah migran intra-tropis, yang berarti ia bermigrasi dari antara petak-petak habitat tanpa meninggalkan daerah tropis. "Ini jarang terjadi di antara burung kicau lainnya," kata rekan penulis Dr. Ryan Terrill, peneliti pascadoktoral di Moore Laboratory of Zoology di Occidental College.

Baca Juga: Spesies Anggrek Baru nan Langka Ditemukan di Pegunungan Andes

Inti tanager diperkirakan berkembang biak di hutan gugur di hutan Bolivia selama musim hujan (Lane et al)

Menurut peneliti, inti tanager diperkirakan berkembang biak di hutan gugur di hutan Bolivia selama musim hujan yang berlangsung dari November hingga Maret. Burung ini kemudian menghabiskan musim kemarau tersebar di sepanjang lereng bawah Andes sejauh barat Manu di Peru, situs asli penemuan, menempati habitat yang didominasi pohon bambu. Burung ini tampaknya menyukai habitat yang didominasi bambu di kedua musim.

Inti tanager jantan adalah burung kicau kuning dengan garis hitam kontras di kepala mereka. Mereka juga memiliki paruh berwarna salmon-jambon dan jambul lebat.

Sedangkan Inti betina, berwarna mayoritas kuning dengan oranye terang atau merah muda pada paruh mereka tetapi tidak memiliki dahi dan jambul hitam.

"Bahwa burung kuning cerah yang unik ini mungkin tidak diperhatikan oleh ahli ornitologi sampai saat ini membuktikan keterpencilan daerah tempat tinggalnya dan pentingnya survei biologis lanjutan di Amerika Selatan," para peneliti menyimpulkan.