Di masa datang, perkembangan wilayah industri Karawang juga cenderung ke arah timur, yang akan meningkatkan daya saing Indonesia. "Kalau ke Jakarta (Tanjung Priok), selain berjarak 70 kilometer, juga macet. Jadi kita tetap pilih pelabuhan. Bagaimana pun caranya tetap (membangun) pelabuhan," papar Kalla di depan Balai Desa Tanjungjaya.
Di sisi lain, Kalla melanjutkan, di depan (utara) Karawang terdapat berbagai fasilitas minyak dan gas. "Agar fungsinya secara nasional lebih meningkat, produksi minyak dan gas perlu kita jaga terus."
Lokasi pelabuhan Cilamaya memang dikhawatirkan membahayakan infrastruktur migas PHE ONWJ yang memasok energi PLTGU Muara Karang dan Tanjung Priok. "Nah, pelabuhan butuh safety yang kuat. Tetapi, migas butuh safety yang lebih tinggi lagi," papar Kalla. "Apa boleh buat, kita butuh pelabuhan tapi juga butuh migas."
Titik temunya, lanjutnya, adalah di mana tempat pelabuhan yang paling aman. Kalla kembali mengingatkan rentannya kawasan Blok PHE ONWJ. "Memang di depan (utara) Karawang, yang akan dibangun pelabuhan Cilamaya penuh dengan rig dan fasilitas pengeboran minyak sejak dulu."
Setelah mendengarkan uraian berbagai pihak, akhirnya lokasi pelabuhan akan di geser ke timur. "Digeser ke daerah yang lebih aman, ke timur, yang tidak banyak anjungan dan rig. Supaya migas tetap berproduksi, tapi juga aman untuk pelabuhan."
Wilayah yang dirasakan aman lebih ke arah timur. Selain menghindari blok PHE ONWJ, juga untuk mengantisipasi berkembangnya kawasan industri yang cenderung ke sisi timur dari Karawang. Berpindahnya lokasi ke arah timur dan lebih aman tidak membuat khawatir pemerintah dalam mengejar target-target pembangunan. "Cilamaya juga masih sangat awal, baru kajian awal, belum sampai kajian teknis," kata Kalla.
!break!WAKIL GUBERNUR Deddy Mizwar menyetujui bergesernya lokasi pelabuhan yang bertaraf internasional itu. "Jawa Barat membutuhkan pelabuhan karena industri manufakturnya 55 persen dari infrastruktur Indonesia," ujar Deddy.
Apalagi akhir 2016, sambungnya, ada kanal Cikarang Bekasi Laut. "Satu tongkang masuk kanal berarti mengurangi panjang truk 3 kilometer. Dan 2017 akhir, pelabuhan Cirebon akan ada, yang bisa diperluas untuk arus barang maupun wisata."
Siangnya, pada kesempatan yang berbeda, Direktur Hulu PT Pertamina Syamsu Alam mengapresiasi keputusan Wakil Presiden tersebut. "Setelah Wakil Presiden melihat Blok ONWJ, beliau memutuskan menggeser lokasi pembangunan pelabuhan ke timur," papar Syamsu Alam saat mengunjungi PT Pertagas, Karawang.
Syamsu Alam menyatakan keputusan tersebut disampaikan kepada Menteri Ignasius Jonan dan Menteri Sudirman Said yang mengiringi Wakil Presiden.
Meski begitu, Syamsu Alam belum mengetahui lokasi yang tepat sebagai pengganti. "Nanti bersama pemerintah daerah Jawa Barat, Bappenas dan Menko Maritim akan melakukan kajian mengenai lokasi pasti di mana. Sehingga, pembangunan infrastruktur dan energi akan jalan bersama," imbuhnya.
Selama ini Pertamina memandang ada 9 titik lokasi pelabuhan yang sudah dilakukan pengkajian. "Hasilnya, perairan Subang dan Indramayu belum terlalu sibuk dan memiliki koridor pelayaran yang lebih luas. Jadi, safety zone lebih luas."
Kini keputusan terakhir ihwal rencana pelabuhan Cilamaya ada di tangan Presiden Joko Widodo. Ini lantaran rencana pelabuhan Cilamaya berdasarkan peraturan presiden pada 2011 silam.