Memandangi Kecantikan Gerhana Matahari dari Heidelberg

By , Selasa, 21 April 2015 | 14:45 WIB

Khawatir apalagi?

Saya tinggal keluar rumah dan menenteng kamera!

!break!

Geometri gerhana

Gerhana matahari, sebagaimana yang telah diketahui semua orang, terjadi karena Matahari, Bulan, dan Bumi pada saat yang bersamaan berada pada satu garis. Kesegarisan ini tidak terjadi setiap saat karena orbit Bumi mengelilingi Matahari tidak satu bidang dengan orbit Bulan mengelilingi Bumi, melainkan miring sekitar 5 derajat. Seandainya orbit Bulan dan Matahari sebidang, setiap satu bulan sekali akan terjadi gerhana Matahari dan gerhana Bulan silih berganti. Namun karena kenyataannya tidak demikian, maka kita harus menunggu konfigurasi yang tepat saat Bulan dan Matahari, dilihat dari Bumi, bertemu di titik pertemuan bidang ekliptika (bidang orbit Bumi mengelilingi Matahari) dengan bidang orbit Bulan.

Saat konfigurasi ini terpenuhi, maka manusia di Bumi dapat mengamati peristiwa tertutupnya Matahari oleh Bulan. Tepatnya: orang-orang yang berada di lokasi di mana bayangan Bulan jatuh di permukaan Bumi.

Jalur jatuhnya bayangan Bulan ini, disebut umbra. Umbra sempit sekali, dan pada gerhana matahari 20 Maret kali ini, umbra akan jatuh sebagian besar di Lautan Atlantik Utara. Daratan yang dilewati mencakup Kepulauan Faroe dan Kepulauan Svalbard di utara Norwegia. Di luar bayangan tersebut, ada daerah bayangan yang lebih besar yang disebut penumbra, dan pada daerah ini orang dapat mengamati gerhana matahari parsial.

Di lokasi yang berada tepat di bawah bayangan yang disebut umbra, kita akan dapat mengamati Gerhana Matahari total yaitu ketika Matahari sepenuhnya tertutupi Bulan. Pada saat yang sekejap dan terjadi hanya dalam selang waktu antara 1 hingga 7 menit, langit mendadak menjadi gelap sebelum akhirnya kembali terang ketika Bulan bergerak menjauhi piringan Matahari. Sebuah momen yang amat magis dan sudah pernah dituliskan di situs ini beberapa tahun yang lalu.

Walau kecewa karena menyadari kondisi keuangan yang tak memungkinkan untuk bisa pergi ke Pulau Faroe atau pergi ke Kepulauan Svalbard supaya bisa mengamati gerhana matahari total, tapi saya cukup bersemangat dan pada akhirnya mempersiapkan diri mengamati gerhana matahari meski cuma parsial.

Heidelberg, tempat kami tinggal, berada di daerah penumbra dengan cakupan sekitar 75%. Artinya, pada saat puncak gerhana (parsial) terjadi, Bulan akan menutupi sekitar 75% dari Matahari apabila diamati di lokasi di mana saya dan Ucu akan melakukan pengamatan dan pengambilan gambar.

Yah lumayan lah... Daripada tidak bisa melihat gerhana sama sekali.

!break!

Membuat kacamata gerhana

Melihat langsung ke Matahari sangat berbahaya dan dapat merusak mata. Kebutaan permanen dapat terjadi. Tentu saja tidak secara langsung, tapi perlahan dan yang paling pertama rusak adalah syaraf retina. Oleh karena itu mata harus dilindungi apabila kita ingin mengamati Matahari secara langsung, atau menggunakan cara lain untuk mengamati Matahari secara tidak langsung.