Ingin Tahu Rasanya Telanjang di Hadapan Orang Asing?

By , Kamis, 28 Mei 2015 | 10:25 WIB
!break!

Di berbagai kota di seluruh dunia, ia mengumpulkan seniman dan penggambar yang ia kagumi, kemudian menyelenggarakan sebuah acara, yaitu mengajak anggota masyarakat -melalui sosial media- untuk berpose telanjang untuk para seniman ini.

"Ini dimulai tahun 2011. Saya ingin kembali menggambar model, tetapi saya tak cukup sabar untuk mendaftar ke kelas regular," kata Perry.

"Saya pikir, keren juga kalau ada orang yang asing sama sekali, yang bersedia untuk berpose telanjang untuk kami gambar. Kami melakukannya sebagai acara spontan satu malam, dimana orang bisa muncul begitu saja untuk menjadi model.

"Kami menyebarluaskan ide ini lewat Twitter. Jujur saja, kami tidak terlalu berharap ada yang datang. Tapi ternyata tanggapannya luar biasa. Dan proses menggambarnya jadi menyenangkan, lebih menyenangkan daripada memakai model professional."

Proyek ini mendapat sambutan antusias dari para relawan di New York, Amsterdam dan London.

Banyak orang menanggapi, termasuk pasangan yang baru pertamakali kencan, seorang ibu dua anak yang punya masalah sulit tidur, turis bujangan dan seorang perempuan yang sedang terapi yang disarankan untuk ikut untuk mengatasi fobianya terhadap rambut kemaluan.

"Kami dapat bermacam-macam orang. Ada yang tak peduli sama sekali, ada yang bersikap moderat, sikapnya: 'ya, saya tak nyaman karena saya belum pernah melakukannya'. Dan ada juga yang amat sangat gelisah dan seperti sedang membuktikan sesuatu kepada diri mereka sendiri... Anda benar-benar melihat keberanian mereka dan Anda bisa lihat betapa mereka ingin sekali melakukan hal ini."

!break!

Apakah Perry memperhatikan adanya kesamaan budaya para peserta dalam proyek ini?

Apakah ada 'keanggunan orang Inggris'? Sikap 'pamer' orang Amerika? Orang Belanda yang berusaha bersikap telanjang sebagai sesuatu yang alami?

"Tak ada yang mencolok," kata Perry. "Manusia adalah manusia – sifat mereka sangat bermacam-macam, di sini maupun dimana-mana."

Satu-satunya perbedaan, katanya dengan hati-hati, kita, para relawan dari Eropa, umumnya lebih berbulu ketimbang para peserta Amerika. Dan Perry tidak bermaksud membicarakan model jenggot mereka.

Telanjang bulat