Akhir Masa Surel: Perusahaan yang Melarang <i>Email</i>

By , Senin, 15 Juni 2015 | 21:20 WIB

Sejak saat itu pelarangan email menjadi makin populer untuk perusahaan-perusahaan untuk membantu para karyawan mendapatkan keseimbangan kerja dan hidup sehari-hari serta meningkatkan produktivitas mereka. 

Namun, pelarangan secara menyeluruh dapat menjadi bumerang, kata Jim Harter memperingatkan. Harter adalah ketua ilmuwan mengenai manajemen tempat kerja dan kesejahateraan di perusahaan riset Gallup. "Di permukaan memang tampaknya seperti hal yang benar," kata Harter. "Tetapi perusahaan harus melihat dulu akar penyebab yang membuat karyawan stres." 

Ia menunjukkan bahwa perusahaan yang melarang email di luar jam kerja malah mungkin mengucilkan para pekerja produktif yang lebih suka bekerja pada jam-jam yang fleksibel. 

!break!

Email mulai diserang 

Walau kecenderungan tidak menggunakan email tampaknya hanya untuk para perusahaan pemberontak, larangan ini juga mulai mengakar di serangkaian industri.Seorang kolumnis New York Times menuliskan mengenai alat yang digunakannya dengan editornya untuk menggantikan email. 

Bahkan Halton Housing Trust, organisasi nirlaba perumahan yang berbasis di Inggris, yang mengelola ribuan rumah, juga sudah mengurangi penggunaan email.CEO Halton, Nick Atkin, merupakan kritikus vokal mengenai email, meskipun ia mengakui dalam blog perusahaannya bahwa upaya ini tidak "sepenuhnya berjalan mulus".  

Ia menulis tantangan dalam menghentikan 280 karyawannya untuk tidak terus-terusan memeriksa email mereka "makin membuktikan sebagaimana ketagihannya orang-orang pada email dan begitu juga tanggapan irasional mereka bahwa email ini akan dilarang." 

Mitos surel

!break!

Menciptakan iklim 

Di Van Meter, distributor suku-suku cadang listrik di Cedar Rapids, Iowa, Amerika Serikat, menangani masalah email di luar jam kerja merupakan bagian dari program yang menyeluruh untuk meningkatkan budaya perusahaan. 

Sekitar 10 tahun lalu perusahaan itu mulai mengukur keterlibatan karyawan dan memberlakukan kebijakan yang meningkatkan keseimbangan kerja dan hidup bagi karyawan. 

Lura McBride, ketua petugas operasional di perusahaan yang mempekerjakan 400 orang itu mengatakan, kita bisa saja mengatakan kepada orang-orang bahwa kita ingin mereka memiliki keseimbangan antara pekerjaan dan hidup mereka.