Dokter, Jangan Lengah Soal Gangguan Ginjal Pasien Cerebral Palsy

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Minggu, 21 November 2021 | 14:00 WIB
Kesehatan ginjal perlu dijaga karena peran pentingnya bagi tubuh. Sementara dokter perlu pengamatan yang lebih tinggi agar tidak lengah pada masalah ginjal pada pasien cerebral palsy.
Kesehatan ginjal perlu dijaga karena peran pentingnya bagi tubuh. Sementara dokter perlu pengamatan yang lebih tinggi agar tidak lengah pada masalah ginjal pada pasien cerebral palsy. (Natali_Mis/Getty Images/iStockphoto)

Jika hasil uji kreatinin tergolong tinggi, tidak selalu berarti bahwa fungsi ginjal sedang terganggu. Sebabnya, ada beberapa kondisi yang bisa meningkatkan jumlah kreatinin dalam tubuh untuk sementara waktu.
Jika hasil uji kreatinin tergolong tinggi, tidak selalu berarti bahwa fungsi ginjal sedang terganggu. Sebabnya, ada beberapa kondisi yang bisa meningkatkan jumlah kreatinin dalam tubuh untuk sementara waktu. (Zika Zakiya)

Akibatnya, rentan interpretasi nilai yang dihasilkan tentang fungsi ginjal yang sebenarnya. Untuk itu, penaksiran soal kondisi ginjal harus lebih baik dari sekadar pengamatan kreatinin.

"Ini bukan kesalahan dalam tes tetapi kesalahan dalam interpretasinya," katanya. "Pekerjaan di masa mendatang perlu mengidentifikasi cara yang lebih baik untuk menangkap fungsi ginjal apa lagi masalah dengan tes klinis ini untuk orang dengan cerebral palsy."

Baca Juga: Sampel Kotoran Kuno Ungkap Tubuh Penduduk Pompeii Inggris Dipenuhi Cacing Pemakan Ginjal

Selain pengamatan pada kreatinin, pemahaman lewat laju filtrasi glomerulus (eFGR) juga masih kurang untuk memahami fungsi ginjal. Tetapi juga harus menentukan stadium penyakit ginjal dan merekomendasikan kapan mereka harus dirujuk untuk evaluasi nefrologi.

Andrea Oliverio, rekan penulis makalah dan asisten profesor Division of Nephrology, Department of Internal Medicine, University of Michigan, mengatakan, jika metode saat ini hanya memperkirakan secara lebih fungsi ginjal dalam suatu populasi, tanpa memandang fenomena ini, pasien dengan cereberal palsy mungkin tidak dirujuk untuk evaluasi nefrologi di waktu yang tepat.

"Dokter juga menggunakan persamaan perkiraan ini untuk memandu dosis beberapa obat, sehingga pasien dengan fungsi ginjal yang terlalu tinggi dapat menerima dosis obat yang lebih tinggi daripada yang seharusnya untuk fungsi ginjal mereka yang sebenarnya," kata Oliverio.

Laporan ini diuraikan dalam makalah mereka dengan menganalisis data klaim lebih dari 16.700 orang dewasa dengan cerebral palsy. 7,3 persen diantaranya memiliki penyakit ginjal. Kemudian Whitney dan Oliverio memperhitungkan sekitar dua lusin komorbiditas, dan hasilnya ditemukan penyakit ginjal yang berisiko kematian lebih tinggi, terutama stadium akhir.

"[Temuan] Ini membantu kita melihat bahwa penyakit ginjal bukanlah kondisi pasif dan jinak, tetapi itu masalah, dan sayangnya, diabaikan," terang Whitney.

"Ini tidak seperti ginjal Anda sakit ketika berfungsi rendah, itu tidak terlalu jelas. Jadi, kita benar-benar harus lebih sadar sejak dini untuk mendeteksi dan mengelola penurunan fungsi ginjal sebelum menyebabkan lebih banyak masalah medis."