Nationalgeographic.co.id - Penyakit ginjal kronis menyerang satu dari sepuluh orang dewasa di seluruh dunia. Namun, dalam beberapa dekade terakhir, orang-orang muda – terutama pekerja pertanian di negara-negara tropis yang miskin – sering didiagnosis dengan gagal ginjal stadium lanjut.
Di beberapa wilayah seperti Sri Lanka, Nikaragua, Peru, dan India, penyakit ginjal kronis dengan penyebab yang tidak dapat ditentukan, membunuh ribuan orang setiap tahunnya. Dan kejadian ini meningkat lebih cepat daripada penyakit lain selain HIV.
Fotografer dan pembuat film, Ed Kashi, telah menghabiskan lima tahun terakhir untuk mendokumentasikan efek penyakit ginjal di seluruh dunia.
Baca juga: Berat Badan Pria Turun Lebih Cepat Dibanding Wanita, Apa Alasannya?
Dalam film pendek terbarunya, Kashi dan rekannya, Tom Laffay, menyoroti pengalaman Mary Pacherres, wanita muda di Peru yang mengidap penyakit ginjal. Setiap hari, Pacherres harus menghadapi rasa sakit, takut, dan realitas suram karena harus bergantung pada cuci darah sepanjang hidupnya.
“Di Nikaragua, 20 ribu orang telah meninggal karena penyakit ini sejak pergantian abad. Di Peru, pengidapnya belum mencapai proporsi itu, namun ada potensi ke arah sana,” kata Kashi.
Para dokter dan ilmuwan menduga, dehidrasi dan stres akibat udara panas, juga kombinasi polusi udara dan paparan pestisida, berada di balik peningkatan kasus kerusakan ginjal.
Ginjal bertindak sebagai pembersih darah. Ia menyaring racun dan ‘limbah’, seperti logam berat dan makanan yang tidak bisa kita cerna. Namun, ginjal mengalami kesulitan ketika kelebihan beban atau tidak minum cukup air untuk menjaga darah kita tetap longgar dan cair.
Sekali rusak, pemulihan ginjal akan sulit. Pengidap sakit ginjal harus bergantung pada mesin dialisis eksternal untuk membuang limbah dari darah mereka.
Baca juga: Waspada! Terlalu Lama Terpapar Cahaya Biru Akan Mempercepat Kebutaan
Di wilayah di mana penyakit ginjal meningkat, pengidapnya sering bekerja terlalu lama di luar ruangan dan di bawah sinar matahari yang terik. Ini menjelaskan mengapa banyak kasus gagal ginjal yang muncul di negara panas dengan tekanan pekerjaan tinggi.
“Saya melihatnya sebagai masalah hak asasi manusia,” ujar Kashi.
Baginya, penyakit ini merupakan contoh bagaimana orang-orang mengabaikan krisis kesehatan publik demi harga tomat dan stroberi yang murah.
Source | : | National Geographic |
Penulis | : | Gita Laras Widyaningrum |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR