Varian Omicron Terdeteksi, Banyak Negara Batasi Perjalanan dari Afrika

By Utomo Priyambodo, Sabtu, 27 November 2021 | 14:00 WIB
Foto mikrograf elektron transmisi partikel virus corona. (Public Domain)

Nationalgeographic.co.id—Para ilmuwan di Afrika Selatan mengatakan telah mendeteksi varian baru virus corona yang telah mengalami banyak mutasi. Menurut mereka varian baru inilah yang menjadi penyebab atas lonjakan jumlah infeksi COVID-19 di sana.

Jumlah infeksi harian di Afrika Selatan telah meningkat sepuluh kali lipat sejak awal bulan November ini. Kondisi ini menjadikan Afrika Selatan sebagai negara di Afrika yang paling parah dilanda COVID-19.

"Sayangnya kami telah mendeteksi varian baru yang menjadi keprihatinan di Afrika Selatan," kata ahli virologi Tulio de Oliveira pada konferensi pers seperti dikutip dari AFP, Kamis, 24 November 2021.

Varian baru tersebut masuk dengan nomor garis keturunan ilmiah B.1.1.529. Varian ini "memiliki jumlah mutasi yang sangat tinggi," kata de Oliveira. "Sayangnya ini menyebabkan kebangkitan infeksi."

Selain di Afrika Selatan, varian baru ini juga telah terdeteksi di Botswana, Zimbabwe, Namibia, Lesoto, Eswatini, Mozambik, dan Malawi. Bahkan varian tersebut juga telah terdeteksi di Hongkong di antara para pelancong dari Afrika Selatan.

Baca Juga: Ilmuwan AstraZeneca Ungkap Kenapa Herd Immunity Tak Mungkin Terwujud

Menteri Kesehatan Afrika Selatan Joe Phaahla mengatakan varian itu menjadi "soal yang serius" dan di balik peningkatan "eksponensial" dalam kasus yang dilaporkan, menjadikannya sebagai "ancaman besar".

Jumlah infeksi harian COVID-19 di Afrika Selatan telah mencapai 1.200 kasus per hari pada hari Rabu kemarin, naik dari 106 kasus per hari pada awal bulan ini.

Sebelum mendeteksi varian baru, pihak berwenang telah memperkirakan gelombang keempat infeksi COVID-19 akan melanda Afrika Selatan mulai sekitar pertengahan Desember. Kenaikan jumlah kasus ini bakal dipicu oleh banyaknya perjalanan menjelang musim perayaan Natal dan Tahun Baru.

Para ilmuwan mengatakan varian B.1.1.529 memiliki setidaknya 10 mutasi. Jumlah mutasi varian baru ini jauh lebih besar dibandingkan dengan varian Delta yang hanya dua mutasi atau Beta yang hanya tiga mutasi.

Baca Juga: Pertama Kalinya, Seorang Pasien Diketahui Terinfeksi Dua Varian Corona

Berselang hanya beberapa hari dari pengumuman varian baru di Afrika Selatan itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akhirnya menyatakan bahwa varian corona B.1.1.529 berstatus sebagai variant of concern (VOC). WHO juga telah memberi nama varian baru ini dengan sebutan Omicron.