Nationalgeographic.co.id—Untuk pertama kalinya, seorang pasien diketahui terinfeksi virus corona dari dua varian yang berbeda. Pasien COVID-19 itu akhirnya meninggal.
Pasien COVID-19 yang malang itu adalah seorang wanita Belgia berusia 90 tahun. Ia meninggal karena COVID-19 pada bulan Maret lalu. Wanita itu mengidap COVID-19 dari virus corona varian Alfa dan Beta.
Virus corona varian Alfa pertama kali teridentifikasi di Inggris dan kemudian ditemukan ternyata telah menyebar di banyak negara lainnya. Sementara virus corona varian Beta pertama kali teridentifikasi di Afrika Selatan dan kemudian juga ditemukan menyebar ke berbagai wilayah dunia.
Para peneliti dalam sebuah konferensi pers pada hari Minggu lalu mengumumkan laporan kasus pasien dari Belgia tersebut. Kasus wanita tersebut, yang dibahas dalam European Congress on Clinical Microbiology & Infectious Diseases (ECCMID) tahun ini, menunjujukkan bahwa seseorang bisa terinfeksi dua varian COVID-19 yang berbeda.
Kasus wanita itu merupakan bagian dari penelitian Belgia dan diyakini sebagai yang pertama dari kejadian semacam ini.
Source | : | Business Insider,Reuters,The Guardian,VRT |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR