Apakah Kuisioner MBTI Nyata, Ataukah Hanya Ungkapan Sains Semu?

By Agnes Angelros Nevio, Sabtu, 4 Desember 2021 | 12:00 WIB
Tes Kepribadian Myers-Briggs adalah tes yang sangat populer untuk tipe kepribadian ()

Nationalgeographic.co.id - “Oh, jadi kamu seorang ENFP? Tidak heran kita sangat cocok, saya juga seorang ENFP!”

Tentunya, percakapan ini tidak asing untuk Anda. Kecuali Anda telah hidup di bawah batu, Anda pasti pernah mendengar tentang tes Kepribadian Myers-Briggs dan kemungkinan besar, Anda bahkan pernah mengikutinya di internet.

Ini adalah salah satu ide psikologi paling populer yang beredar di internet, dengan budaya lelucon kecil, meme, dan bahkan video. Sebagian besar konten tersebut diproduksi oleh masyarakat umum yang telah mengikuti tes. Jarang kita menemukan profesional di lapangan membicarakannya. Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa?

Jika itu memang alat yang membuka mata untuk memahami kepribadian seseorang, mengapa psikolog dan ilmuwan menghindar untuk mengasosiasikannya?

Baca Juga: Benarkah Kita Lebih Mudah Menciptakan Rasa Galau daripada Rasa Senang?

Apa Itu MBTI dan Darimana Asalnya?

Ketika Anda mendengar istilah “tes kepribadian”, Anda mungkin mengira itu dirancang oleh psikolog ternama. Meskipun ini berlaku untuk hampir semua tes kepribadian, MBTI adalah pengecualian. MBTI dirancang oleh dua wanita Amerika. Katherine Cook Briggs adalah seorang calon penulis dengan minat dalam psikologi.

Dia terinspirasi oleh karya terobosan Carl Jung, seorang psikiater Swiss, dan teorinya tentang jiwa manusia. Dia bekerja mengembangkan tes kepribadian berdasarkan ide-ide Jung tentang tipe psikologis. Hal ini kemudian dilanjutkan oleh putrinya, Isabel Briggs-Myers yang sangat dipengaruhi oleh ide-ide ibunya. MBTI awalnya dikembangkan oleh duo ibu-anak dengan tujuan memberikan penugasan masa perang kepada laki-laki sesuai dengan kepribadian mereka.

Tipe Psikologis Jungian

MBTI mendapatkan konsepnya ide-ide dari karya ekstensif Carl Jung  tentang tipe psikologis.

Carl Jung menggambarkan dua karakteristik utama dari jiwa manusia—tipe sikap umum dan tipe fungsi. Di bawah kelas tipe sikap umum, ia memperkenalkan dua subtipe—introver atau ekstrover. Kedua memutuskan sikap individu terhadap suatu objek di dunia luar. Selanjutnya, di bawah tipe fungsional, ia menggambarkan empat tipe —Berpikir, Merasa, Sensasi, dan Intuisi. Menurutnya, semua manusia mempersepsikan dan mengolah informasi di sekitarnya dalam empat gaya tersebut.

Namun, Jung menggambarkan tipe-tipe ini sebagai keadaan kesadaran yang berbeda dalam diri seseorang, bukan sebagai tipe “kepribadian” yang berbeda yang dapat digunakan untuk mengklasifikasikan orang! Ini dengan jelas menunjukkan sejauh mana konsep Jungian dimodifikasi untuk tes MBTI. Selanjutnya, ide Jung sepenuhnya teoretis, dengan sedikit bukti ilmiah. Oleh karena itu, berbahaya untuk menafsirkan konsep-konsep teoretis ini seolah-olah mereka adalah informasi faktual.