Spanyol Sahkan Hukum Baru yang Akui Hewan Sebagai Makhluk Hidup

By Utomo Priyambodo, Rabu, 8 Desember 2021 | 08:00 WIB
Anjing, kucing, dan hewan lain memiliki perasaan juga seperti manusia. (VVVITA/ISTOCKPHOTO)

Di Inggris, negara lainnya di Eropa, perasaan hewan juga telah menjadi topik pembicaraan hangat pada tahun ini. Pada bulan Mei, 50 badan amal hewan menginspirasi Pemerintah Inggris untuk secara resmi mengakui hewan sebagai makhluk hidup dalam hukum domestik.

"Perasaan hewan mengacu pada kemampuan hewan untuk merasakan dan mengalami emosi seperti kegembiraan, kesenangan, rasa sakit dan ketakutan," menurut makalah ilmiah berjudul Searching for Animal Sentience: A Systematic Review of the Scientific Literature.

"Kemampuan hewan untuk merasakan keadaan positif dan negatiflah yang mendorong gerakan kesejahteraan hewan dan merupakan alasan mengapa undang-undang perlindungan hewan ada," tulis para peneliti dalam makalah yang terbit di jurnal Animals pada tahun 2013 itu.

Baca Juga: Akhirnya Gurita Dinyatakan Sebagai Binatang, Selama Ini Dianggap Apa ?

Hidangan sannakji, gurita yang dimakan hidup-hidup. (Flickr/Lyu Slide)

Sebagai manusia, secara historis kita merasa lebih mudah untuk menerapkan konsep perasaan pada spesies-spesies yang berkerabat dekat dengan kita seperti primata. Namun untuk beberapa spesies yang kurang familiar di Bumi, kita lebih tertutup.

Para anggota parlemen di AS saat ini sedang memperjuangkan perjuangan yang baik atas nama kelompok hewan sefalopoda termasuk cumi-cumi dan gurita, yang saat ini bahkan tidak diklasifikasikan sebagai hewan dalam hal penelitian federal. Hal ini membuat hewan-hewan ini rentan terhadap perlakuan buruk.

Banyak orang merebus gurita hidup-hidup dan bahkan memakannya hidup-hidup. Padahal hasil berbagai studi telah mengungkap bahwa hewan-hewan seperti gurita, lobster, dan kepiting dapat merasakan sakit juga seperti manusia.

Baca Juga: Hati-hati Saat Berbicara! Ternyata Tumbuhan Bisa Mendengar Kita