Mengintip Implementasi City Branding untuk Dorong Potensi Pariwisata di Balikpapan dan Surakarta

By Tim Konten, Selasa, 14 Desember 2021 | 12:47 WIB
Penyelenggaraan Solo International Performing Arts (SIPA). ((DOK. Pemerintah Kota Surakarta))

 Nationalgeographic.co.id – Indonesia memiliki banyak wilayah yang kaya keanekaragaman hayati dan keindahan alam. Dengan kondisi tersebut, pariwisata menjadi salah satu sektor potensial untuk mendongkrak kesejahteraan masyarakat di wilayah tersebut.

Hal inilah yang disadari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo). Oleh sebab itu, Kemenkominfo pun mengadakan pendekatan pembangunan berbasis smart city lewat Gerakan Menuju Smart City.

Sebagai informasi, Gerakan Menuju Smart City merupakan program tahunan Kemenkominfo sejak 2017. Melalui gerakan tersebut, kabupaten/kota akan dibimbing dengan para ahli sehingga perencanaannya tepat sasaran dan bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

Tahun ini, Gerakan Menuju Smart City difokuskan untuk mendukung peningkatan potensi pariwisata. Dalam pelaksanaannya, terdapat dua kota yang sudah berhasil mempromosikan potensi wisata berbasis smart city.

Kota tersebut adalah ibu kota negara (IKN) baru, Balikpapan, Kalimantan Timur dan Kota Surakarta, Jawa Tengah.

Baca Juga: Selandia Baru Akan Tetapkan Larangan Merokok untuk Semua Orang Dewasa

Untuk meningkatkan popularitas wisata, kedua kota menggunakan konsep city branding. Adapun city branding merupakan salah satu bagian dari langkah pembangunan berbasis smart city.  

Sebagai pusat pemerintahan baru, Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan melakukan berbagai strategi city branding untuk memikat minat wisatawan. Salah satunya dengan meluncurkan logo kota baru pada 2020.

Logo tersebut kemudian disematkan pada berbagai lokasi wisata, sarana dan prasarana wisata, bus wisata, hingga suvenir. Sejalan dengan hal tersebut, Pemkot Balikpapan juga melakukan sejumlah pembenahan infrastruktur di pusat kota maupun obyek wisata.

Untuk wisatawan yang berasal dari luar kota atau luar negeri, pemkot menyediakan bus Balikpapan City Tour. Nantinya, wisatawan akan diajak berkeliling ke titik-titik pemberhentian yang jadi daya tarik kota. Misalnya, Kawasan Niaga Klandasan, Stadion Batakan, dan Pantai Manggar Segara Sari.

Baca Juga: Melalui Pendekatan Smart City, Kabupaten Simalungun Siap Bangkitkan Sektor Pariwisata

Tidak hanya itu, akses jalan maupun fasilitas dalam kawasan destinasi wisata pun ikut dibenahi. Guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia di sektor pariwisata, Pemkot Balikpapan juga tidak lupa mengadakan pembinaan keterampilan. Harapannya, pembinaan tersebut dapat meningkatkan kualitas produk sehingga bisa dijadikan oleh-oleh bagi wisatawan.

Berbeda dengan Balikpapan, penerapan city branding pada Kota Surakarta justru dilakukan lewat pemanfaatan media digital. Sebagai kota yang lekat dengan potensi budaya, Pemkot Surakarta pun mengadakan festival seni tari, musik, dan teater secara online.

Gelaran ini kemudian dinamai dengan Solo International Performing Arts (SIPA) dan berlangsung pada Oktober 2021. Untuk menarik jumlah penonton, Pemkot Surakarta mengandalkan platform Youtube dan media sosial. Dengan demikian, masyarakat dari mana saja bisa menikmati pertunjukan.

Memerlukan strategi yang jelas

Kedua kota tersebut menjadi bukti bagaimana city branding dapat memengaruhi kemajuan kota dan penduduk yang ada di dalamnya.

Meski begitu, kesuksesan dari implementasi tersebut tergantung dari strategi yang digunakan. Utamanya dalam mengidentifikasi potensi yang dimiliki sampai target pasar yang ingin disasar.

Strategi peningkatan citra kota inilah yang akan dibahas pada Penutupan Gerakan Menuju Smart City 2021 yang akan diselenggarakan di ICE BSD, Kamis (14/12/2021).

Forum tersebut akan dihadiri oleh perwakilan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Kementerian PPN/Bappenas), Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), serta pakar marketing Hermawan Kartajaya sebagai narasumber.

Diskusi ini diharapkan dapat membuka perspektif baru terkait strategi meningkatkan citra kota dengan efektif dan efisien. Simak diskusinya dengan mengikuti acara Penutupan Gerakan Menuju Smart City 2021 melalui tautan berikut ini