Delapan Planet Ekstrasurya Paling Mirip Bumi

By , Sabtu, 27 Agustus 2016 | 17:00 WIB

Planet Wolf 1061c

Planet Wolf 1061c (NASA / Ames / JPL-Caltech.)

Planet Wolf 1061c diyakini memiliki empat kali massa Bumi. Planet ini adalah salah satu dari tiga planet yang ditemukan di sekitar bintang katai merah yang dikenal sebagai Wolf 1061.

(Baca juga: Berjarak 1200 Tahun Cahaya, Planet Kepler 62f Mungkin Bisa Dihuni)

Ketiganya merupakan planet berbatu dan memiliki permukaan padat, dan planet tengah, Wolf 1061c, berada dalam zona layak huni. Planet Wolf 1061c mengitari bintang induknya tiap 18 hari.

Kepler-22b

Kepler 22b (space.com/NASA/Ames/JPL-Caltech)

Kepler-22b merupakan planet pertama di luar tata surya yang ditemukan di zona layak huni. Planet tersebut ditemukan pada 2011 silam dan berukuran 2,4 kali lebih besar dibanding Bumi.

Kepler-22b mengelilingi bintang yang mirip Matahari dan memiliki orbit mirip Bumi. Waktu yang dibutuhkan planet ini untuk mengelilingi bintang induknya yakni 290 hari, dengan suhu permukaan 22 derajat celcius.

(Baca juga: Kepler 452-b: Planet Lain yang Mirip dengan Bumi)

Karena ukurannya jauh lebih besar dibanding Bumi, para ilmuwan menduga permukaan planet ini tertutup oleh lautan. Akan tetapi, sulit untuk memastikannya karena planet ini berjarak 600 tahun cahaya dari Bumi, membuatnya sulit untuk dipelajari.

Proxima Centauri b

Planet Proxima b mengelilingi bintang katai merah Proxima Centauri. (M. Kornmesser/ESO)

Baru-baru ini, para ilmuwan melaporkan penemuan planet ekstrasurya mirip Bumi yang berada tak jauh dari planet kita. Disebut sebagai Proxima Centauri b, planet ini mengelilingi bintang katai merah Proxima Centauri di konstelasi Centaurus. Jaraknya, sekitar 4,2 tahun cahaya dari Bumi.

(Baca juga: Dapatkah Planet Proxima b Menggantikan Bumi Sebagai Rumah Kita?)

Proxima b berukuran sekitar 1,3 kalinya Bumi, dan berada di zona yang memungkinkan adanya air dalam bentuk cair.

Sayangnya, bintang induk planet tersebut sangat aktif menyemburkan lidah api yang dapat berbahaya bagi planet yang berada terlalu dekat. Tim ilmuwan membutuhkan studi lebih lanjut untuk mengetahui karakteristik planet tersebut.