Mengancam! Cemaran Mikroplastik di Perairan Danau Rawa Pening

By Tri Wahyu Prasetyo, Sabtu, 5 Februari 2022 | 07:00 WIB
Perairan Rawa Pening memiliki peran ekologis, budidaya, dan sosial ekonomi. Tidak sedikit masyarakat yang bergantung pada keberadaan Danau Rawa Pening
Perairan Rawa Pening memiliki peran ekologis, budidaya, dan sosial ekonomi. Tidak sedikit masyarakat yang bergantung pada keberadaan Danau Rawa Pening (Tri Wahyu Prasetyo)

Baca Juga: Mikroplastik Kita Mulai Mencemari Kawasan Terpencil Antarktika 

Meskipun belum ada data lengkap mengenai efek mikroplastik terhadap manusia, tetapi hal ini tetaplah menjadi ancaman bagi lingkungan dan kesehatan manusia. Celakanya, cemaran ini sulit untuk dideteksi bila sudah masuk kedalam jaringan atau organ.

Penelitian lanjutan dilakukan kembali oleh Dhanang Puspita, Pulung Nugroho, dan Rio Asysam Faisal. Mereka menemukan beberapa organisme lain yang telah tercemar, seperti kerang air tawar, ikan betik, dan ikan louhan.

Peneliti mengungkap, mikroplastik yang sementara bersarang pada saluran pencernaan biota air akan memudahkan dalam meminimalisir dampak yang ditimbulkan. Masyarakat akan membuang saluran pencernaan tersebut, dengan demikian akan menghindari translokasi mikroplastik ke tubuh manusia yang mengonsumsinya. Namun peneliti mengatakan, mikroplastik berukuran nano masih memungkinkan untuk masuk di jaringan hati dan pembuluh darah, “inilah yang kemungkinan akan masuk dalam tubuh manusia,” kata Dhanang.

Para peneliti menegaskan, butuh penelitian lebih lanjut untuk mengetahui bagian tubuh mana saja yang aman untuk dikonsumsi. Sebab penelitian ini sementara masih menganalisis saluran pencernaan biota air yang tercemar.

Keadaan perairan Rawa Pening yang telah tercemar mikroplastik sudah seharusnya mendapatkan perhatian khusus, sebab hal ini dapat mengancam ekosistem dan keamanan pangan manusia. Peneliti mengatakan, salah satu cara untuk memperbaikinya adalah dengan menerapkan biosand filter.

“Dengan teknik tersebut dapat menurunkan kandungan total padatan terlarut (Total suspended solid), menurunkan  tingkat  kekeruhan, mampu meningkatkan kandungan DO perairan dan  secara kimiawi dapat meningkatkan baku mutu dan kualitas air,” ujar Dhanang.

 Baca Juga: Mengapa Kotoran Bayi Banyak Mengandung Mikroplastik daripada Kita?