Rutin Konsumsi Semangka Menurunkan Risiko Diabetes dan Darah Tinggi

By Ricky Jenihansen, Minggu, 6 Februari 2022 | 07:00 WIB
Jus semangka dengan topping daun mint (Shutterstock)

Ilustrasi diagnosa diabetes. (Thinkstock)

Dalam ulasan mereka, penulis menganalisis bukti uji praklinis dan klinis yang diterbitkan dari tahun 2000 hingga 2020 untuk menilai asupan semangka dan citrulline pada hasil kardiovaskular dan metabolisme. Mereka mengeksplorasi studi yang berkaitan dengan buah utuh serta suplementasi citrulline, dengan fokus pada faktor risiko kardio-metabolik utama.

Mereka menyimpulkan bahwa semangka menyediakan kombinasi nutrisi dan fitokimia yang bekerja di berbagai mekanisme untuk menginduksi efek biologis. Menurut tim, citrulline dan arginine adalah pusat dari efek kardio-metabolik ini, dan polifenol, likopen, potasium, dan magnesium juga berkontribusi.

"Tinjauan kami memberikan bukti bahwa asupan semangka dan suplementasi citrulline menurunkan tekanan darah dalam percobaan manusia," kata para peneliti.

Baca Juga: Raup Rp2,8 Miliar dari Jualan Kentut, Wanita ini Kini Dirawat di RS 

Dijelaskan, peran dalam pengendalian berat badan, mungkin melalui mekanisme rasa kenyang, juga disarankan dan memerlukan penelitian lebih lanjut. Demikian juga, kontrol glukosa pada model hewan diabetes yang diinduksi secara kimiawi dan diet terlihat jelas, meskipun data terbatas tersedia pada manusia.

"Tiga gram dan mungkin serendah satu gram citrulline per hari mungkin cukup untuk menginduksi manfaat kardio-metabolik. Tapi bukti yang mendukung jumlah semangka untuk secara andal memengaruhi hasil yang diminati masih belum cukup diketahui," kata peneliti.

"Penelitian lanjutan pada buah utuh dan produknya (seperti jus) untuk mendapatkan data asupan yang cukup (jumlah dan frekuensi) relatif terhadap hasil klinis pada populasi yang berbeda diperlukan untuk memajukan strategi pencegahan dan terapi dengan semangka untuk kesehatan yang optimal dan pengurangan risiko penyakit."